Berita

UUD 1945 Asli/Ist

Politik

G-45 Suarakan Kembali ke UUD 1945 Asli

SABTU, 18 NOVEMBER 2023 | 02:45 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Gerakan Kembali ke UUD 1945 Asli atau G-45 mendorong dikembalikannya UUD 1945 ke naskah asli. Ada tiga alasan yang melatar belakanginya.

Presidium G-45 Adian Radiatus mengatakan, alasan pertama agar kembali ke UUD 1945 asli adalah kerusakan kehidupan berbangsa dan bernegara pasca diterapkannya UUD 2002.

"Ditinggalkannya UUD 1945 asli sudah sangat fatal dan berbahaya. Hal ini dapat disaksikan dan dirasakan oleh sebagian rakyat dalam berbagai bidang," kata Adian melalui siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (18/11).

Dalam bidang ekonomi, kehidupan rakyat semakin berat, angka pengangguran meningkat, dan kesenjangan antara kelompok kaya dan kelompok miskin semakin tersekat. Ditambah lagi, harga bahan-bahan pokok tak terkendalikan.

"Negara yang kaya ini sudah lama mengimpor beras, gula, bahkan garam," kata Adian.

Menurut Adian, hal itu semua disebabkan oleh sistem ekonomi liberal yang dibuka peluang besar oleh UUD 2002 dan diterapkan oleh pemerintah.

Akibatnya, aset nasional dikuasai oleh segelintir orang yang disebut kaum oligarki, sementara rakyat kebanyakan tidak menikmati kekayaan negara dan masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Celakanya lagi, segelintir  orang kaya itu bersekongkol dengan penguasa yang sebagian terlibat tindak pidana korupsi," kata Adian.

Kenyataan tersebut, menurut Adian, membawa malapetaka bagi bangsa ketika mereka merekayasa dan mengendalikan politik nasional untuk berkuasa atau melanggengkan kekuasaan dengan menempuh berbagai cara.

Selain itu, lanjut Adian, sistem kepartaian, sistem pemilu, dan sistem pilpres yang diatur berdasarkan UUD 2002, telah menciptakan dan melanggengkan kerusakan kehidupan bangsa dan negara. Kedaulatan rakyat yang dijunjung tinggi oleh Pancasila dan UUD 1945 telah dikhianati dan dirusak oleh demokrasi liberal yang bertentangan secara diametral dengan Demokrasi Pancasila (sila keempat Pancasila).

"Kedaulatan rakyat telah beralih ke kedaulatan partai, dan kedaulatan partai dikuasai oleh kelompok kecil dalam partai," kata Adian.

Hal inilah yang menyebabkan wakil rakyat ditentukan oleh elite partai, dan keterpilihan mereka dipengaruhi oleh para pengusaha yang menyebarkan budaya politik uang sehingga berkembanglah istilah Nomor Piro Wani Piro atau NPWP. Pemilu bahkan Pilpres disinyalir akan dipengaruhi dan dirusak oleh kaum oligarki ekonomi dan politik.

"Maka, kembali ke UUD 1945 asli adalah solusi," tegas Adian.

Adian menekankan bahwa gerakan ini bukanlah memutar arah jarum sejarah ke masa lalu, tapi adalah menemukan kembali mutiara bangsa untuk menghadapi masa mendatang. Gerakan ini adalah kembali ke khittah kebangsaan yang telah disepakati oleh para negarawan pendiri bangsa.

Dengan Kembali ke UUD 1945 diharapkan akan diterapkannya demokrasi berdasarkan sila keempat Pancasila (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan), yang menekankan musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan.

Sistem dan budaya politik yang menampilkan kebersamaan itu adalah jalan bagi perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Dalam hal ini, demokrasi politik dan demokrasi ekonomi harus berkembang seiring sejalan, hal mana diyakini akan mewujudkan Persatuan Indonesia yang sejati. Inilah modal dasar bangsa dalam menghadapi dinamika dan tantangan dunia baru dewasa ini," demikian Adian.

Presidium Gerakan Kembali ke UUD 1945 Asli atau G-45 terdiri dari Adian Radiatus, Anthony Budiawan, Daniel Rosyid, Edwin Soekowati, Gus Aam, Heppy Trenggono, Laode Kamaluddin, M.Din Syamsuddin, M.Hatta Taliwang, Muhsin Ahmad Alatthas, Nurhayati Assegaf, Pontjo Sutowo, Sayuti Asyathri, Siti Fadillah Soepari, Suharto, Tifauzia Tyassumma, dan Tony Hasyim.


Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

UPDATE

Sudarnoto: Indonesia Bisa Manfaatkan Kelemahan AS di DK PBB

Minggu, 12 Mei 2024 | 21:54

Layanan Makkah Route 2024 Diberlakukan di Tiga Embarkasi

Minggu, 12 Mei 2024 | 21:45

Difasilitasi Sudaryono, Demokrat dan Gerindra Sepakat Koalisi

Minggu, 12 Mei 2024 | 21:32

Prabowo-Gibran Jangan Sembarangan Bikin Proyek Strategis

Minggu, 12 Mei 2024 | 21:11

Di Gresik, 2 Kepala Desa Nyalon Bupati Jalur Perseorangan

Minggu, 12 Mei 2024 | 20:58

Duet Muhidin-Hasnuryadi di Pilkada Kalsel, untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 12 Mei 2024 | 20:39

Badan Ruang Angkasa India Cetak Mesin Peluncur Satelit dengan Teknik 3D

Minggu, 12 Mei 2024 | 20:26

Korban Meninggal Akibat DBD di Grobogan 13 Jiwa

Minggu, 12 Mei 2024 | 20:14

Balap Motor di Malaysia, Remaja 14 Tahun asal Lembang Naik Podium

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:46

Jumlah Wisman Meningkat, Pimpinan MPR Ingatkan Jangan Cepat Puas

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:31

Selengkapnya