Berita

Pengamat Politik Yusfitriadi/RMOLJabar

Politik

Pengamat: Gandeng Gibran Jadi Bakal Cawapres, Prabowo Rugi Besar

KAMIS, 26 OKTOBER 2023 | 02:00 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pendeklarasian putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto membuat kontestasi politik menuju 2024 semakin panas.

Sebab, dengan deklarasi Walikota Solo itu sebagai bakal cawapres bagi Prabowo mengundang beragam reaksi dari berbagai pihak. Di antaranya Jokowi dianggap sedang membangun dinasti politik yang berpotensi terjadinya perang terbuka antara Jokowi dengan Megawati dan PDI Perjuangan.

Menurut pengamat politik, Yusfitriadi, berdasarkan data dan perkembangan terakhir di mana Prabowo memilih Gibran sebagai cawapresnya, merupakan kerugian besar bagi Ketum Partai Gerindra itu. Sebab, di hampir semua lembaga survei elektabilitas Prabowo mengalami penurunan.


"Prabowo ngambil Gibran itu kerugian besar, karena hampir semua lembaga survei ketika Prabowo ngambil Gibran maka elektabilitasnya turun, dan tetap yang paling tinggi elektabilitasnya ketika ngambil Erick Thohir," kata Yusfitriadi kepada Kantor Berita RmolJabar, Rabu (25/10).

Secara presentasi, suara Prabowo-Gibran hanya berada di angka 34-35 persen, berbeda ketika dipasangkan dengan Erick Thohir yang mencapai 37-38 persen. Jadi secara elektabilitas, Prabowo merugi telah menggaet Gibran.

Kemudian, secara stigma di masyarakat muncul stigma-stigma negatif terhadap Golkar yang membajak kader partai politik lain, yaitu Gibran yang masih jadi kader PDIP. Sehingga muncul juga stigma adanya pengkhianatan Gibran dan Jokowi terhadap PDIP dan Megawati.

"Ini adalah skenario yang diatur sejak awal oleh Jokowi yang membuat stigma publik yang merugikan Prabowo, dan ini rugi besar, gitu loh," ungkapnya.

Bukan itu saja, dengan memilih Gibran sebagai cawapres maka ini merupakan perang terbuka antara Megawati, PDIP, dengan Jokowi dan partai-partai yang diendorsenya.

"Nah, kalau sudah perang terbuka sudah pasti menghabiskan energi. Ketika perang terbuka menghabiskan energi itu akan berpengaruh terhadap dua hal. Pertama konstituen akan ikut perang juga, dan kedua ketika perang terbuka terjadi maka akan ada pihak yang diuntungkan, yaitu Amin (Anies-Cak Imin)," pungkasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya