Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menghadiri Parade 8 Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (21/10)/Ist
Indonesia diyakini akan mampu menjadi pusat fesyen muslim dunia. Untuk itu, potensi ini harus didukung ekosistem, kemauan, dan kerja sama semua pihak.
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, dalam acara peragaan busana Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (21/10). Hadir mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto serta Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
“Kata kuncinya kerja sama semua pihak. Kepala daerah, duta besar yang mendatangkan
buyer, sponsor, serta yang sangat membanggakan yaitu desainer muda Indonesia. Pemerintah harus hadir dan mendukung karena kita punya potensi sangat besar. Indonesia bisa menjadi pusat fesyen muslim dunia asal mau,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag pun mengapresiasi kemajuan yang dicapai gelaran JMFW 2024 yang dihelat berdampingan dengan ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2023. Tahun ini, JMFW diikuti lebih dari 214 desainer yang menampilkan lebih dari 1.000 koleksi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Pemerintah terus hadir dengan berbagai kebijakan yang mendukung. Misalnya, mulai menata barang dari luar negeri dengan mengembalikan aturan impor dari
post border ke
border serta memberantas produk ilegal,” terang Mendag yang akrab disapa Zulhas ini.
Mendag Zulhas melanjutkan, perbankan dan industri juga harus hadir dan saling mendukung. Artinya, ekosistem dibangun bersama-sama.
“Kita selalu berusaha keras memfasilitasi para desainer muda ke tingkat dunia. Kemendag sebelumnya telah mengikutkan desainer Indonesia pada ajang New York Fashion Week, London Fashion Week, dan ajang (fesyen) di beberapa negara,” tutup Mendag Zulhas.
Bukukan Transaksi 20,1 Juta dolar AS
Ajang JMFW 2024 yang digelar pada 19-21 Oktober 2023 ini ditutup dengan membukukan transaksi sebesar 20,1 juta dolar AS atau setara dengan Rp330 miliar.
Nilai tersebut naik dibanding gelaran tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 13,2 juta dolar AS atau setara Rp260 miliar. Transaksi tersebut berasal dari buyer dalam negeri dan luar negeri di antaranya dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Prancis, Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Oman, Lebanon, Arab Saudi, Somalia, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Didi menyampaikan, hal ini menjadi bentuk kepercayaan buyer internasional terhadap keunggulan produk modest fashion tanah air. Didi mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya JMFW di tahun ini.
“JMFW 2024 telah berhasil membuktikan menjadi ikon kolaborasi pemangku kepentingan fesyen dari hulu ke hilir, tidak hanya pemerintah, tetapi juga pelaku bisnis, akademisi, perbankan, serta media,” ujar Didi saat menutup JMFW2024, Sabtu (21/10).
Dalam penutupan tersebut, Didi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Am by Anggiasari dengan Susan Erni Dietch mengenai transaksi modest fashion Indonesia di Amerika Serikat.
Selain itu, Didi juga menyaksikan penandatanganan Pernyataan Bersama (Joint Statement) antara Amal Sultan dari L'adresse Paris Agency dengan 7 jenama Indonesia yakni IKYK, Artkea, 3Mongkis, Long Story Short, Christin Wu, Aidan and Ice, serta BLP Beauty.
Melalui pernyataan bersama ini, Amal Sultan akan membantu melakukan promosi modest fashion Indonesia ke pasar Eropa.
Hadir pada penutupan tersebut yaitu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Prancis, Mohamad Oemar; Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso; serta Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Ita Rulina.
Dubes Oemar menambahkan, promosi produk kreatif Indonesia melalui L'adresse Showroom pada Paris Fashion Week tahun ini merupakan wujud nyata upaya bersama pemerintah untuk memajukan produk kreatif Indonesia dan semakin meningkatkan presensi produk Indonesia di pasar global.
“Saya ucapkan selamat kepada semua pihak yang terlibat dan semoga akan semakin banyak jenama Indonesia yang go international,” tandasnya.
Sementara dalam sambutannya, Ita menyampaikan, permintaan modest fashion di dunia terus meningkat. Bukan hanya dari negara dengan penduduk mayoritas muslim, tetapi juga nonmuslim.
Menurut Ita, ini dikarenakan model busana modest fashion Indonesia lebih universal serta mengedepankan nilai yang berkelanjutan dan bersifat inklusif, dua hal yang disukai negara global. Kekayaan budaya Indonesia yang luas dan indah dari Sabang-Merauke memberikan peluang besar untuk dimanfaatkan desainer Indonesia sehingga modest fashion yang dibawa memiliki keunikan tersendiri.
"Diharapkan di masa depan nanti, Indonesia bisa menjadi pusat modest fashion dunia. Marilah bersama berkolaborasi menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia," tambah Ita.
JMFW merupakan ajang yang diinisiasi Kementerian Perdagangan yang bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Selain fesyen muslim, JMFW menampilkan produk dari industri pendukung lainnya seperti tekstil, kosmetik, perhiasan, aksesori, dan produk gaya hidup.
JMFW juga menghadirkan pameran dagang serta penjajakan bisnis (business matching). Selain peragaan busana dari jenama terkenal, JMFW tahun ini memberikan wadah aktualisasi bagi desainer-desainer muda. Termasuk, akademisi melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang menampilkan karya dari 37 desainer muda dari 12 satuan pendidikan vokasi.
JMFW juga menjadi saksi lahirnya generasi baru dalam dunia fesyen dengan dilaksanakannya wisuda 20 siswa Islamic Fashion Institute serta peragaan busana karya para siswa tersebut.
Pelaksanaan JMFW 2024 juga melibatkan instansi pemerintah lainnya seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain instansi pemerintah, JMFW bekerja sama dengan pihak swasta sebagai sponsor, yakni Wardah, Mustika Ratu, APR, UBS, Bank Syariah indonesia, Toyota, Tokopedia, Vivere, dan You-C 1000.