Berita

Pemandangan jalan kosong di pusat Yerusalem/Net

Dunia

Sepi karena Perang, Yerusalem Berubah jadi Kota Hantu

SELASA, 10 OKTOBER 2023 | 08:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Suasana sepi terasa di jalan-jalan Yerusalem yang biasanya ramai pada Senin (9/10), ketika pertempuran mematikan antara Israel dan militan Palestina berkobar di hari ketiga di sekitar Jalur Gaza.

Beberapa penduduk, salah satunya May Bahbah (40-an tahun), warga Palestina yang tinggal di Yerusalem, mencoba mengungkapkan perasaannya di tengah kekhawatiran semakin meluasnya konflik.

“Yerusalem memang kota hantu,” kata Bahbah sambil berdiri di samping toko sayur yang tutup kepada AFP.

“Orang-orang ketakutan dan khawatir,” ujarnya.

Warga Palestina yang tinggal di wilayah timur kota yang dianeksasi Israel harus bekerja, tetapi mereka khawatir kalau-kalau ada tindakan yang dilakukan pasukan Israel akibat situasi perang, kata May.

Hanya sedikit toko di Khan al-Zait, pasar utama Kota Tua, yang buka pada Senin.

Seorang penduduk yang hanya menyebut namanya Hazem, 42 tahun, datang dari lingkungan Silwan di Palestina untuk menjalankan beberapa keperluan dan terlihat sangat marah.

“Petugas polisi (Israel) meminta saya keluar dari mobil, dan mereka menggeledahnya dan menemukan alat penguji stopkontak listrik,” ungkapnya.

“Salah satu dari mereka menampar saya dengan keras, dan ketika mereka ingin menyerang saya, seorang petugas Arab menghentikan mereka," lanjut Hazwen.

Di bagian barat kota, seorang pensiunan Israel bernama Sara, 70 tahun, sedang duduk di bangku setelah berjalan pagi di sepanjang jalan utama kota yang biasanya sibuk, namun kini hampir sepi.

“Saya tidak melihat banyak orang di jalanan, tapi itu wajar, ini perang!” katanya, menambahkan bahwa semua orang merasa khawatir, terutama bagi keluarga yang salah satu anggotanya menjadi tentara.

Ia kemudian menerawang jauh ke belakang. Suasana di sekitar kota telah mengingatkannya pada tahun 1973, ketika tentara Arab menyerang Israel dalam perang yang melukai bangsa tersebut.

Di pusat komersial First Station, yang dipenuhi orang beberapa hari lalu saat hari raya Yahudi di Sukkot, aktivitas bisnis terhenti, dan sebagian besar etalase toko menunjukkan tanda "tutup".

Pekan sekolah belum dimulai baik di wilayah timur maupun barat kota itu sejak kekerasan terjadi pada Sabtu pagi akibat serangan Hamas yang menargetkan Israel selatan, yang menewaskan 700 orang di Israel dan 560 orang di Jalur Gaza yang diblokade, menurut angka resmi.

Angin kencang dan hujan pada Senin semakin membuat warga Yerusalem enggan meninggalkan rumah mereka.

“Kami merasa seperti sedang sekarat dari dalam,” kata Itamar Taragan, manajer kompleks Stasiun Pertama, yang menurutnya akan ditutup entah sampai kapan.

"Beberapa membuka restoran mereka hanya untuk membuatkan masakan bagi tentara atau petugas pemadam kebakaran," katanya kepada AFP.

Sejumlah wisatawan masih dapat dilihat di sekitar kota tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Beberapa dari mereka mengaku khawatir bahwa mereka mungkin tidak dapat meninggalkan negara tersebut melalui udara.

Jason Lyons, yang berkunjung dari Amerika Serikat, mengatakan video yang dia lihat di media sosial menunjukkan kengerian pertempuran itu sangat melemahkan semangat.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

UPDATE

Kasus Penggelembungan Suara Pileg 2024, 3 PPK Medan Timur Ditahan Polisi

Minggu, 12 Mei 2024 | 01:39

Kebutuhan Materai Cagub Independen Capai Rp5 Miliar, Keputusan KPU Kubur Mimpi Rakyat

Minggu, 12 Mei 2024 | 01:22

1 Jam Kontak Tembak dengan KKB di Intan Jaya, Tak Ada Korban dari TNI-Polri

Minggu, 12 Mei 2024 | 00:59

Targetkan Kemenangan, Gerindra Berkoalisi dengan Demokrat dan Golkar

Minggu, 12 Mei 2024 | 00:42

Punya Cukup Modal Elektoral Hadapi Pilkada, Koalisi Prabowo-Gibran Sulit Dilawan

Minggu, 12 Mei 2024 | 00:21

Lanjutkan Program Prabowo, Cagub Jateng Sudaryono Bagikan Puluhan Becak Listrik di Kebumen

Sabtu, 11 Mei 2024 | 23:49

Polisi Satwa Ikut Disiapkan untuk Amankan WWF ke-10 di Bali

Sabtu, 11 Mei 2024 | 23:18

Beda dengan AS, Australia Pilih Dukung Keanggotaan Palestina di PBB

Sabtu, 11 Mei 2024 | 23:13

Gerindra Perkenalkan Rahmat Mirzani Djausal sebagai Calon Gubernur Lampung 2024

Sabtu, 11 Mei 2024 | 22:52

Airlangga: Kabinet Urusan Kolektif Kolegial Dipimpin Pak Prabowo

Sabtu, 11 Mei 2024 | 22:49

Selengkapnya