Berita

Poin kesepakatan review jihad revisi UU Devisa tahun 1999/Repro

Politik

Capres 2024 Ditawarkan “Jihad” Revisi UU Devisa 1999

SENIN, 24 JULI 2023 | 02:46 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Calon presiden 2024 ditawarkan untuk berjihad dengan merevisi UU Devisa tahun 1999.

Tawaran itu terlontar dari Kepala Riset CNBC Indonesia Muhammad Ma’ruf dalam dalam acara diskusi virtual bertemakan “Kesenjangan Kaya-Miskin Semakin Melebar" Evaluasi Kebijakan dan Pekerjaan Rumah Bagi Capres. 2024, Minggu (23/7).

Menurutnya, selama ini pemerintah tidak berdaya mereview UU Devisa 1999 lantaran lemah terhadap para pengusaha yang menaruh uangnya di luar negeri.


“Kenapa pemerintah tidak berdaya, untuk mengambil uang yang ada di Singapura? undang-undang devisa kita itu bebas, ketika pemerintah memaksa uang itu pulang ke Indonesia, pemerintah melanggar undang-undang,”ucap Ma’ruf.

“Undang-undang devisa itu adalah, hasil dari tekanan IMF tahun 99, itu harus direformasi, negara seperti Thailand itu mewajibkan konversi lho, kita enggak,” imbuhnya.

Ma’ruf menantang pemerintah setelah Jokowi ini bisa mengubah UU devisa 1999.

“Berani enggak presiden ke depan? tentang(menentang) Singapura? Ini akan bertabrakan dengan kekuatan oligarki, dan kekuatan pengusaha yang ada di situ,” tegasnya.

Pihaknya mengurai, pengusaha Indonesia gemar menaruh uangnya di Singapura lantaran mereka menawarkan suku bunga yang tinggi sebanyak tiga kali lipat deposito valas sedangkan di Indonesia tidak.

“Kenapa? Karena Financial deepening (peningkatan penyediaan jasa) kita sangat rendah, maka kita perlu mendesain instrumen-instrumen finansial lebih canggih. Sehingga uang itu secara mekanisme pasar kembali ke devisa,”katanya.

Akan tetapi, Ma’ruf meminta perlu ada kebijakan politik yang bisa menekan perbankan luar negeri agar Indonesia boleh menarik uangnya. Sedangkan tax amnesty bukan solusi, lantaran tidak efektif untuk mengemplang para wajib pajak,

“Mesti ada mekanisme reformasi fundamental di sektor finansial kita karena kita terjajah secara sistem finansial,” demikian Ma’ruf.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya