Berita

Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga/Net

Politik

Andi Sinulingga: Banyak Proyek Bermasalah, Alasan Mereka Takut Pemimpin ke Depan Tidak Bisa Dipegang

SENIN, 19 JUNI 2023 | 08:17 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ada alasan mendasar mengapa pemimpin selanjutnya harus bisa dipegang. Salah satunya agar bisa mengamankan sejumlah proyek yang berpotensi bermasalah di kemudian hari.

Begitu kira-kira intisari dari pernyataan Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga dalam kicauannya pada Sabtu (17/6) yang dikutip redaksi Senin (19/6).

Dalam kicauan itu dia menyoroti pemberitaan tentang dua proyek kerjasama antara Indonesia dan China yang paling bermasalah. Dalam pemberitaan tersebut, Direktur Studi China-Indonesia Center of Economic and Law Studies (Celios) M. Zulfikar Rakhmat mengurai bahwa Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dan nikel di Morowali adalah dua proyek yang paling bermasalah.

Khusus untuk kereta cepat, Zulfikar menilai proses pembuatannya sudah banyak bermasalah. Sekalipun nanti berhasil beroperasi, proses balik modal akan butuh waktu lama. Apalagi jika tiket dibanderol mahal dan masyarakat kesulitan untuk membelinya.

Sementara untuk proyek nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, Zulfikar menyoroti proyek pertambangan dan pengolahan terintegrasi PT Vale Indonesia Tbk (Vale) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI). Katanya, proyek tersebut berdampak pada masyarakat setempat. Masalahnya beragam dan jumlah yang sudah dibangun juga terus bertambah, sehingga pemerintah harus hati-hati.

Atas uraian itu, Andi Sinulingga menyimpulkan bahwa keberadaan proyek-proyek bermasalah menjadi alasan mengapa ada sekelompok orang yang ingin agar pemimpin selanjutnya tetap berasal dari pihaknya. Sebab, ada ketakutan jika sampai dipegang pihak lain, maka akan membongkar semua kebobrokan proyek-proyek tersebut.

“Banyak proyek bermasalah dan korup, itulah yang bikin mereka takut sekali terbongkar jika pemimpin ke depan tak bisa mereka pegang,” demikian Andi Sinulingga.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

KPK Harus Serius Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi

Jumat, 20 September 2024 | 15:05

UPDATE

Sektor Manufaktur China Masih Lesu Meski Stimulus telah Diluncurkan

Senin, 30 September 2024 | 18:07

Buruh Banten Dukung Andra Soni-Dimyati, Ini Alasannya

Senin, 30 September 2024 | 17:31

SpaceX Tiba di ISS, Siap Bawa Pulang Astronot yang Terdampar

Senin, 30 September 2024 | 17:23

PHRI Heran Diskusi di Hotel Selama Pilpres Aman, Sekarang Justru Ada Kekerasan

Senin, 30 September 2024 | 17:22

Inggris Bakal Jadi Negara G7 Pertama yang Berhenti Pakai Batu Bara

Senin, 30 September 2024 | 16:55

Baliho Dirusak, Tim Hukum Rido Lapor ke Bawaslu Jakarta

Senin, 30 September 2024 | 16:46

Selisih Nyaris 20 Persen, Rudy-Seno Potensial Patahkan Langkah Petahana

Senin, 30 September 2024 | 16:40

Bursa Jepang Hancur, IHSG Ambruk 2,19 Persen

Senin, 30 September 2024 | 16:39

Jelang Pelantikan DPR, Misbakhun Sukses Tembus Finish Berlin Marathon

Senin, 30 September 2024 | 16:35

Uang Sitaan Kasus Korupsi

Senin, 30 September 2024 | 16:30

Selengkapnya