Berita

Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana/Net

Politik

Denny Indrayana: Moeldoko Ibarat Warga Negara China yang Ingin jadi Presiden Indonesia

MINGGU, 11 JUNI 2023 | 20:23 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko diibaratkan sebagai warga negara China yang ingin menjadi Presiden Indonesia. Untuk itu, tidak ada nalar logika jika Mahkamah Agung (MA) menerima Peninjauan Kembali (PK) Moeldoko soal kepengurusan Partai Demokrat.

Hal itu disampaikan oleh mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Denny Indrayana dalam video berdurasi 4 menit 4 detik yang beredar di WhatsApp Group.

Dalam video itu, Denny mengatakan, krisis konstitusi berada di depan mata. Di mana kata Denny, Pemilu 2024 berpotensi ditunda, bisa melalui putusan MA atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK).


"Di MA, ada Moeldoko tangan kuasa Istana, cawe-cawe lewat pengajuan PK. Di MK ada putusan sistem tertutup atau terbuka. Kedua putusan bisa membawa bencana bernegara," ujar Denny seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/6).

Denny menilai, jika MA menerima PK Moeldoko, maka putusan tersebut dianggap tidak ada nalar logika.

"Bagaimana pula Moeldoko tanpa kartu anggota bisa diakui menjadi ketua. Ibarat warga negara China ingin jadi Presiden Indonesia," kata Denny.

Menurut Denny, memenangkan Moeldoko artinya merampas Partai Demokrat secara paksa. Hal itu mengakibatkan Anies Baswedan tidak bisa berlaga di Pilpres 2024.

"Semoga tidak menimbulkan rusuh di mana-mana," tutur Denny.

Selanjutnya kata Denny, jika MK memutuskan sistem proporsional tertutup, maka eksekusinya tidak semudah mengedipkan mata. Parlemen kata Denny, diyakini akan mengambil langkah, yakni sebanyak delapan partai bisa memboikot pemilu, dan menjadi tertunda.

"KPU harus konsultasi DPR soal perubahan aturan pelaksana. Pasal 9 UU Pemilu mengatur konsultasi itu mengikat adanya. 8 partai DPR bisa gunakan kuasa, tidak setuju aturan KPU proporsional terbuka, akibatnya pemilu tidak terlaksana," terang Denny.

Bukan hanya Pileg yang tertunda kata Denny, Pilpres juga terpaksa ditunda karena keduanya diatur dilaksanakan bersama-sama. Akibatnya, terjadi krisis tata negara melanda bangsa Indonesia.

"Itu sebabnya saya berkirim surat pada Ibu Mega, untuk mengingatkan petugas partainya di Istana, jangan gunakan tangan kuasa untuk cawe-cawe merusak konstitusi bernegara. Taruhannya keselamatan bangsa Indonesia. Pemilu harus dijaga terlaksana apapun risikonya," tegas Denny.

Denny berharap, pernyataannya tidak dibaca sebagai sebuah ancaman, yang kemudian dilaporkan ke Polisi.

"Saya hanya memberikan warning kepada kita semua, jangan bermain-main dengan putusan MA atau MK. Karena di atas skenario manusia, masih ada skenario Yang Maha Segala Kuasa. Melbourne 9 Juni 2023," pungkas Denny.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya