Gurubesar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie/Ist
Pancasila diharapkan menjadi nilai yang operasional diterapkan dalam ruang publik. Nilai luhur Pancasila semestinya menjadi penggerak lahirnya akademik yang berintegritas khususnya di lingkungan perguruan tinggi.
Gurubesar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie mengatakan bahwa Pancasila menjadi perangkat nilai yang operasional dan aktif untuk melahirkan kebaikan di tengah publik tak terkecuali di ruang akademik.
“Pancasila tidak sekadar menjadi teks beku yang tak operasional dan melangit. Namun Pancasila harus operasional, aktif menggerakkan untuk melahirkan kebaikan-kebaikan di ruang publik. Tidak terkecuali di lingkungan perguruan tinggi,” demikian penjelasan Tholabi, Kamis (1/6).
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta ini menyebutkan dalam konteks perguruan tinggi, Pancasila tak sekadar menjadi mata kuliah wajib yang dipelajari sivitas akademika. Namun lebih dari itu, Tholabi menyebutkan, Pancasila harus menjadi inspirasi lahirnya dunia akademik yang berintegritas.
“Hari ini dunia akademik di Indonesia mendapat sorotan dari publik luas. Nilai luhur Pancasila dapat menjawab kritik dan tantangan di dunia akademik di Indonesia,” jelas Tholabi.
Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar HTN-HAN (APHTN-HAN) ini menambahkan, nilai-nilai Pancasila yang tersebar di lima sila secara operasional semestinya menjadi landasan. Tujuannya, untuk menciptakan iklim akademik yang berintegritas, bertanggunghawab dan melahirkan kebaikan di tengah publik.
“Akademik berintegritas itu tidak keluar dari nilai Pancasila. Dunia akademik melahirkan karya yang otentik, memberi kemanfaatan bagi kemanusiaan, akademik yang kolaboratif, dan menjunjung nilai keadilan,” tegas Tholabi.
Menurutnya, mata kuliah Pancasila di lingkungan perguruan tinggi harus menyesuaikan dengan kebutuhan Gen Z saat ini dengan melakukan modifikasi yang kompatibel dengan dunia Gen Z.