Berita

Bakal calon presiden sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan/Net

Publika

Mereka Betul-betul Ketakutan, Upaya Penjegalan Anies Makin Seru

OLEH: ASYARI USMAN*
KAMIS, 25 MEI 2023 | 13:25 WIB

KUBU lawan Anies Baswedan masih terus melakukan berbagai cara penjegalan. Meskipun, misalnya, Jokowi –sebagai salah seorang yang paling benci Anies— sempat disorot tajam oleh para pakar hukum tata negara karena intervensinya dalam menentukan calon presiden, mereka tidak berhenti.
 
Salut dengan semangat pantang menyerah di dalam diri Jokowi. Upaya penjegalan terhadap Anies, kata ketua tim Anies, Dr Sudirman Said, bukannya berkurang melainkan semakin seru.

Sudirman mengatakan hingga saat ini ada menteri yang terus-menerus melobi parpol koalisi Anies sambil mempropagandakan bahwa Anies tidak akan bisa menjadi presiden.

Dahsyat. Mereka betul-betul ketakutan kalau Anies masuk ke Istana. Dan semua pertanda yang ada menunjukkan mantan gubernur Jakarta itu tidak terbendung lagi. Di mana-mana rakyat pendukung Anies menyambut pemimpin perubahan ini dengan gegap-gempita. Ini yang membuat para penguasa tak bisa tidur.
 
Massa datang dalam jumlah puluhan ribu ketika Anies berkunjung ke daerah mereka. Mereka datang menjumpai Anies dengan biaya sendiri. Transpor sendiri, makan sendiri, bahkan banyak pendukung yang berkemampuan membiayai orang lain.
 
Pendukung Anies datang tanpa ada pengerahan. Merekalah yang menawarkan diri ikut meramaikan sambutan untuk Anies. Tidak ada iming-iming kepada mereka. Tidak ada bagi-bagi sembako.
 
Para penguasa yang dilanda kepanikan kini menggunakan segala cara. Menggoda parpol agar meninggalkan Anies dengan imbalan yang sangat menggiurkan. Ada pula ancaman campur intimidasi. Tetapi, alhamdulillah, mereka tidak goyah.
 
Namun, rakyat pendukung Anies perlu terus mengikuti perkembangan penjegalan itu. Perlu waspada. Para relawan harus selalu mendapatkan “update” tentang langkah-langkah penjegalan.
 
Mengapa para pendukung, relawan dan simpatisan perlu tahu perkembangan tentang penjegalan? Supaya semuanya selalu siap siaga kalau para penguasa jahat itu menggunakan cara-cara yang kotor. Sebab, kalau mereka main kotor tentu perlu “dibersihkan”.
 
Para pendukung upaya penyelamatan Indonesia yang akan dipimpin Anies hendaklah menyiapkan diri dalam menghadapi gerombolan pengacau pilpres.

Mengapa? Karena “membersihkan” yang kotor-kotor itu berat kerjanya. Mandi keringat, pasti. Kadang bisa pingsan saking capeknya.
 
Para pendukung dan pejuang perubahan pastilah paham risiko melawan kekuatan negara yang dikerahkan untuk membantu penjegalan Anies. Tapi tetap saja tekad perubahan dan penyelamatan Indonesia tidak surut sedikit pun.

Bahkan, semangat perjuangan rakyat semakin keras. Mengapa? Karena rakyat sadar pemerintahan Jokowi selama delapan tahun ini membuat beban penderitaan rakyat semakin berat.
 
Utang menumpuk. Hampir mencapai 8.000 triliun. Dan diprediksi oleh para pakar ekonomi akan bertambah terus. Jalan yang dipakai rakyat di seluruh Indonesia mengalami rusak berat. Sebaliknya Jokowi mementingkan pembangunan infrastruktur berbiaya mahal yang dikerjakan dengan duit utang.
 
Sementara itu, korupsi semakin merajalela. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung. Korupsi puluhan miliar menjadi “jumlah banci”. Ratusan miliar biasa-biasa saja. Triliun, belasan triliun, puluhan triliun, artisan triliun sekarang menjadi “trendy”.
 
Semua ini membuat Jokowi ketakutan. Takut melepaskan kekuasaan kepada Anies Baswedan. Kita bisa paham mengapa Jokowi enggan keluar dari Istana Negara. Sebab, bisa-bisa dia akan masuk ke Istana KW-5.

Berombongan dengan menteri yang berusaha merusak Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yaitu menteri yang berani mendahului takdir Tuhan dengan mengatakan Anies tidak akan menjadi presiden.
 
Macam-macam hoax dan fitnah tentang Anies disebar. Mereka menggunakan mesin buzzer yang bekerja masif dengan biaya tanpa batas.

Oligarki menyediakan duit tanpa nomor seri. Satu hal: mereka tidak mampu mengimbangi tekad keras rakyat yang berjuang mandiri.

*Penulis adalah jurnalis dan pemerhati sosial politik

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya