Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dua Pendiri Kantor Polisi Rahasia China di AS Diringkus Petugas Keamanan

SELASA, 18 APRIL 2023 | 08:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Departemen Kehakiman AS menangkap dua warga New York keturunan China, Harry Lu Jianwang dan Chen Jinping pada Senin (17/4) waktu setempat.

Keduanya ditangkap karena dituduh membantu pemerintah China mendirikan kantor polisi rahasia di Manhattan, dan berusaha menyembunyikan bukti itu dari FBI.

"Harry Lu Jianwang yang berusia 61 tahun dan Chen Jinping yang berusia 59 tahun ditangkap pagi ini di rumah masing-masing di Bronx dan Manhattan," kata DOJ, seperti dikutip dari AFP, Selasa (18/4).


Keduanya didakwa dengan konspirasi untuk bertindak sebagai agen pemerintah China dan menghalangi proses peradilan dan terancam hukuman 25 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Menurut jaksa federal, kedua pria itu memiliki hubungan kepercayaan jangka panjang dengan Kementerian Keamanan Publik China (MPS), yang mereka bantu secara diam-diam membuka dan mengoperasikan kantor polisi MPS ilegal di wilayah AS.

Pos terdepan dari MPS cabang Fuzhou beroperasi dari gedung perkantoran di Pecinan Manhattan, hingga digerebek dan ditutup oleh FBI pada Oktober 2022.

“(Republik Rakyat Tiongkok), melalui aparat keamanannya yang represif, mendirikan kehadiran fisik rahasia di Kota New York untuk memantau dan mengintimidasi para pembangkang dan mereka yang kritis terhadap pemerintahnya,” kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen dalam sebuah pernyataan.

"Ini tindakan jauh melampaui batas-batas perilaku negara-bangsa yang dapat diterima," ujarnya.

Pengacara AS Breon Peace, dari Distrik Timur New York, menyebut keberadaan kantor polisi rahasia itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Amerika.

"Kantor itu tidak memiliki tempat di Kota New York atau komunitas Amerika mana pun," katanya.  

Pihak berwenang AS menuduh Lu melakukan kegiatan represif di tanah AS atas nama Tiongkok, seperti memimpin protes tahun 2015 terhadap anggota agama yang dilarang, kemungkinan besar Falun Gong, selama kunjungan Presiden Xi Jinping, dugaan pelecehan pada tahun 2018 terhadap seorang yang mengaku buronan untuk kembali ke Tiongkok, dan menemukan “aktivis pro-demokrasi” di California pada tahun 2022.

Keduanya juga dituduh melakukan perintangan jalan keadilan, yang didasarkan pada klaim FBI bahwa Lu dan Chen telah menghapus percakapan dengan pejabat MPS dari telepon yang disita otoritas AS selama penggerebekan Oktober 2022 di kantor polisi yang diduga.

DOJ juga telah mengumumkan dua kasus terhadap total 44 warga negara China, menuduh mereka menggunakan internet untuk mengancam dan melecehkan para pembangkang China yang berlokasi di seluruh dunia, termasuk AS.

Menurut jaksa penuntut, 34 petugas MPS adalah bagian dari pertanian troll yang dijuluki Kelompok Kerja Proyek Khusus 912.

Sepuluh lainnya, termasuk karyawan MPS dan Cyberspace Administration of China, juga didakwa dengan konspirasi yang melanggar hukum untuk mentransfer alat identifikasi. Semua tinggal di luar AS dan tetap bebas.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya