Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri/RMOL
Kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina tahun 2011-2014 masih terus didalami tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejumlah saksi pun dipanggil pada hari ini, Kamis (23/2) untuk digali keterangannya terkait kasus tersebut.
Jurubicara Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, hari ini, Kamis (23/2), tim penyidik mengagendakan pemeriksaan terhadap tiga orang sebagai saksi.
"Pemeriksaan dilakukan di Kantor KPK RI, Jalan Kuningan persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan," ujar Ali kepada wartawan, Kamis siang (23/2).
Mereka adalah Eva Widiawati Dale selaku General Affairs Officer PPT Energy Trading; Rene Pascal Manggala selaku LNG Operation Officer PPT Energy Trading; dan Hana Maria Sapulete selaku Accounting and Finance Officer PPT Energy Trading.
Dalam perkara ini, KPK telah melakukan perpanjangan masa pencegahan terhadap empat orang agar tidak bepergian ke luar negeri hingga enam bulan, sejak Desember 2022. Namun, KPK tidak membeberkan identitas empat orang yang dicegah itu.
Berdasarkan sumber
Kantor Berita Politik RMOL, empat orang yang dicegah itu adalah Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan selaku Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina 2009-2014 yang merupakan tersangka dalam perkara ini. Dan tiga orang lainnya yang merupakan saksi penting, yaitu Dimas Mohamad Aulia, Yenni Andayani, dan Hari Karyuliarto
KPK sendiri sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, yaitu mantan Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto; mantan Dirut PLN, Nur Pamudji; Dewan Komisaris PT Pertamina periode 2010-2013, Evita Herawati Legowo; dan Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Anny Ratnawati.
Kasus ini sebelumnya sempat ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Akan tetapi, KPK dan Kejagung sepakat kasus dugaan korupsi pembelian LNG di PT Pertamina ditangani oleh KPK. Kasus dugaan korupsi pembelian LNG di PT Pertamina ini diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 2 triliun.