Berita

Dunia

Empat Negara Ini Bakal Menderita Kerugian Jika China Menyerang Taiwan pada 2026

SELASA, 10 JANUARI 2023 | 07:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China dipastikan tidak akan meraih kemenangan seandainya mereka berusaha merebut kendali Taiwan pada 2026 dengan paksa.

Hal itu terungkap dalam laporan CNN mengenai simulasi perang yang dilakukan oleh lembaga pemikir AS Center for Strategic and International Studies (CSIS), berjudul 'The First Battle of the Next War'.

Jika terjadi perang China-Taiwan, maka konflik tersebut tidak hanya akan merugikan Beijing dan Taiwan, tetapi juga militer AS dan Jepang.


Simulasi tersebut dilakukan sebanyak 24 kali. Taiwan dikatakan mampu bertahan sebagai entitas otonom di sebagian besar skenario, tetapi juga mengalami banyak kerugian besar.

Para peneliti menemukan bhwa selain kehilangan setidaknya dua kapal induk, Amerika juga akan kehilangan 3.200 tentaranya yang tewas dalam tiga minggu pertama pertempuran.

“Amerika Serikat dan Jepang kehilangan lusinan kapal, ratusan pesawat, dan ribuan anggota dinas,” prediksi laporan itu.

Jepang bisa kehilangan sekitar 100 pesawat dan 26 kapal perang karena pangkalan AS di wilayahnya diserang dari China, kata laporan itu.

Kerugian juga akan dialami Angkatan Laut China. Beijing bisa kehilangan 10.000 tentara, 155 pesawat tempur serta 138 kapal besar.

CSIS mengatakan perang semacam itu tidak dapat dihindari, kecuali Beijing dapat memilih strategi isolasi diplomatik dan paksaan ekonomi sebagai gantinya.

Para peneliti tidak bisa membandingkan konflik Taiwan dengan krisis Ukraina, karena mustahil mengirim pasukan dan perbekalan ke pulau itu begitu perang dimulai.

“Dengan apa pun orang Taiwan akan berperang, mereka harus memilikinya ketika perang dimulai,” kata CSIS, mengisyaratkan bahwa Washington perlu mempersenjatai Taipei sepenuhnya terlebih dahulu.

Namun, ada yang perlu diwaspadai, AS mungkin saja meraih kemenangan di Taiwan tetapi itu akan berakhir lebih menderita dalam jangka panjang daripada China yang 'dikalahkan', kata laporan itu.

Beijing selama ini memandang Taiwan yang berpemerintahan sendiri sebagai bagian integral dari wilayahnya di bawah kebijakan 'Satu China' dan menentang segala bentuk bantuan diplomatik dan militer kepada pemerintah di Taipei.

Pejabat China menuduh Washington sengaja mengikis pengaturan lama dengan menjalin kerja sama militer yang erat dengan pulau itu, seperti yang dilakukan baru-baru ini oleh Presiden Joe Biden.

Biden telah dua kali menjanjikan dukungan militer AS jika terjadi invasi China.  Namun, pejabat Gedung Putih menarik kembali pernyataan tersebut, dengan menyatakan bahwa AS tidak mendorong kemerdekaan Taiwan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya