Berita

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Net

Hukum

Mudahkan Penyelidikan Suap Tambang Ilegal, Prodem Sarankan Kapolri Nonaktifkan Kabareskrim

MINGGU, 27 NOVEMBER 2022 | 15:14 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Menurut Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Iwan Sumule, penyelidikan kasus dugaan suap hasil tambang ilegal kepada Perwira Tinggi (Pati) Polri adalah murni penegakkan hukum, bukan perang bintang sebagaimana yang diopinikan.

Isu perang bintang ini, kata Iwan, muncul usai peristiwa tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Sementara, penyelidikan terhadap aktivitas tambang ilegal di Kalimantan Timur sebagaimana kesaksian Ismail Bolong telah dilakukan jauh sebelum peristiwa penembakan itu.


“Ini sesungguhnya soal penegakkan hukum dan moral aparat penegak hukum (polisi).
Ada aktifitas penambangan batubara ilegal tapi tidak ditindak, malah terima uang suap atau yang polisi sebut sebagai uang koordinasi,” kata Iwan kepada Kantor Berita Politik RMOL , Minggu (27/11).

Menurut Iwan, hal tersebut menunjukan betapa rusaknya institusi kepolisian yang diamanatkan oleh Undang Undang sebagai garda terdepan dalam penegakkan hukum justru berkolaborasi melanggar hukum, dan parahnya Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) yang menjadi jantung polri dalam menegakkan hukum diduga pimpinannya terlibat.

“Bagaimana masyarakat bisa berharap mendapat keadilan, kalau moral pemimpin dari institusi penegakkan hukum (Kabareskrim Polri) telah rusak? Ikan busuk dari kepala,” ujar Iwan.

Oleh sebab itu, Iwan berharap, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera membentuk tim khusus (timsus) untuk melakukan penyelidikan soal adanya uang setoran yang diduga diterima oleh Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

Namun, Iwan menyarankan, sebelum memulai penyelidikan, Kapolri diharapkan lebih dulu menonaktifkan Komjen Agus Andrianto dari jabatannya sebagai Kabareskrim Polri untuk memudahkan penyelidikan.

“Tapi, sebelumnya, segera copot Kabareskrim, agar tidak dapat menghalangi penyelidikan yang akan dilakukan Timsus,” demikian Iwan Sumule.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyampaikan kalau penyelidikan dugaan setoran kepada perwira tinggi Polri untuk lindungi tambang ilegal tetap berjalan.

Bahkan, jajarannya telah melakukan pemanggilan pemeriksaan terhadap Ismail untuk menggali fakta sebenarnya terkait dengan aktivitas pertambangan ilegal dan pemberian uang koordinasi kepada perwira tinggi kepolisian.

Menurutnya keterangan Ismail sangat penting, sebab semua proses penyelidikan harus berdasarkan alat bukti.

"Tentunya kita kan mulai dari Ismail bolong dulu, nanti dari sana lalu kita periksa. Karena kan kalau proses pidana kan pasti harus ada alat bukti yang cukup," ujar Sigit di GBK, Senayan, Sabtu kemarin (26/11).

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya