Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Kritik Deklarasi Anies Bacapres Nasdem, Arif Poyuono: Harusnya Ditunda, Wong Indonesia Sedang Berduka

SELASA, 04 OKTOBER 2022 | 04:34 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Partai Nasdem dinilai tidak punya tepo seliro (tidak saling menghargai) karena mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bak calon presiden (Bacapres) di tengah Indonesia berduka karena tragedi Kanjuruhan.

Pendapat itu disampaikan oleh Arief Poyuono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (3/10).

Pada Sabtu (1/10) lalu, kerusuhan terjadi paska pertandingan Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Data pemerintah ada 448 orang yang menjadi korban, diantaranya 125 orang yang meninggal dunia.


"Deklarasi Anies oleh Nasdem tidak punya tepa seliro terhadap tragedi Kanjuruhan," demikian kata Arief.

Menurut mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, sikap yang benar telah ditunjukkan Joko Widodo. Sebab, beberapa hari ini Indonesia sedang dalam masa berduka.

"Bener kata Kangmas Jokowi. Wong Indonesia sedang berduka begitu juga dunia turut berduka hingga Paus Fransiskus pun turut berduka cita," jelas Arief.

Ia mengaku heran, mengapa Partai Nasdem tidak menghargai terhadap korban Kanjuruhan.

Kata Arief Poyuono, bagi seorang pemimpin yang mengerti adat, pasti tidak kana banyak komentar terkait proses deklarasi Anies Baswedan Bacapres Nasdem.

"Harusnya Anies Baswedan mengerti tentang njawani dan tepo seliro terhadap tragedi Kanjuruhan yang memakan korban ratusan orang," sesal Arief.

Ia menyarankan, seharusnya Anies menolak ditetapkan sebagai Capres dari Nasdem. Bahkan Arief mengusulkan agar Gubernur DKI Jakarta itu meminta deklarasi diundur.

"Untuk menghormati tragedi tersebut, sayang Anies Baswedan tidak punya empati terhadap tragedi tersebut," pungkas Arief.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya