Berita

Cuaca panas ekstrem berpotensi bawa Eropa ke jurang resesi/Net

Dunia

Dihantam Gelombang Panas Ekstrem, Eropa Teracam ke Jurang Resesi

SELASA, 26 JULI 2022 | 02:30 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Gelombang panas ekstrem yang tengah melanda daratan Eropa tak hanya jadi ancaman kehidupan masyarakat di sana. Lebih jauh lagi, cuaca ekstrim ini bahkan bisa mengarahkan ekonomi Eropa ke jurang resesi.

Ekonom top di Bank ING Belanda, Carsten Brzeski menyatakan, cuaca ekstrem dapat menambah daftar panjang faktor yang melemahkan ekonomi Eropa. Para pebisnis di seluruh Eropa bisa makin sakit kepala menghadapi tekanan berat ini.

"Ini (cuaca ekstrem) menambah kekhawatiran pelemahan ekonomi Eropa," ucap Brzeski, seperti dikutip dari CNN, Senin (25/7).


Fenomena cuaca ekstrem yang terjadi tadi diyakini dapat meningkatkan inflasi, karena Eropa saat ini pun sudah berjuang keras untuk mengatasi kenaikan harga makanan dan bahan bakar.

Terlebih kondisi ekonomi benua biru sudah dihadapkan dengan beragam ancaman. Mulai dari rekor inflasi yang diperburuk oleh perang Rusia di Ukraina, hingga nilai tukar Euro yang melemah dan membuat biaya lebih mahal bagi bisnis untuk mengimpor barang-barang yang diperlukan.

Belum lagi, krisis di Italia dikhawatirkan dapat memberikan dampak besar ke perekonomian wilayah tersebut. Italia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga blok itu terlibat dalam krisis politik setelah adanya penggulingan perdana menteri.

Fenomena cuaca panas yang ekstrem saat ini telah membuat ketinggian air di sepanjang sungai Rhine di Jerman menyusut. Padahal, sungai ini menjadi penting sebagai jalur untuk mengangkut bahan kimia, batu bara, dan biji-bijian. Bila sungai menyusut dikhawatirkan pengiriman terganggu dan dapat mengancam rantai pasokan.

Sementara itu, suhu air yang lebih hangat di Prancis telah menghambat pengoperasian beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di tengah masalah pemeliharaan lainnya.

Kemudian, di Italia utara para petani mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun. Hal ini mempengaruhi produksi tanaman dari kedelai hingga parmesan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya