Berita

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal/Ist

Nusantara

Pameran Seni Budaya Gayo Diharapkan Tambah Pengetahuan Warga Luar tentang Aceh

MINGGU, 24 JULI 2022 | 04:50 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, berharap Pameran dan Pagelaran Seni Budaya Gayo Aceh dapat menambah pengetahuan masyarakat luar Aceh. Khususnya masyarakat Indonesia.

Almuniza menjelaskan, dataran tinggi Gayo menoreh peran penting dalam babakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Yakni, dengan hadirnya siaran-siaran Radio Rimba Raya dari tanah Gayo yang turut mempertahankan peranan Republik Indonesia dimata dunia, setelah Yogyakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia, jatuh ke tangan Belanda, tahun 1948.

"Dewasa ini, kita masih mengenang jasa besar Radio Rimba Raya serta keistimewaan kopi Gayo. Tetapi kita tahu, bahwa tanah Gayo menyimpan jutaan hal istimewa lainnya. Selama ini, masyarakat daerah lain di Indonesia masih sedikit sekali yang mengetahui, kata Almuniza, dalam acara Dialog, Pameran Dan Pagelaran Seni Budaya Gayo Aceh Tahun 2022, yang diselenggarakan Musara Gayo Jabodetabek, dikutip dari Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (23/7).


Dia menyebutkan, salah satu yang sudah merebak melewati batas-batas provinsi Aceh adalah seni sulam kerawang. Sulaman dengan pola khas yang diambil dari alam dan kemudian diterapkan pada rumah adat Gayo ini, telah dikenal masyarakat dunia.

"Kalau dulu kerawang digunakan pada kain busana, juga kain adat seperti upuh ulen ulen, kekinian pengembangan penggunaannya sudah sangat maju. Kita dapat menemukan pengembangan kerawang Gayo pada tas, kotak tisu, sarung bantal serta banyak lagi. Ini

bukti, keindahan kerawang Gayo dapat diterima oleh berbagai bangsa serta etnis di Nusantara bahkan di dunia," sebut Achmad.

Selain seni kriya tambahnya, seperti kerawang, tanah Gayo juga memiliki seni musik dan pertunjukan. Paling populer dikenal adalah tari Saman. Sebuah tari sakral yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Badan PBB urusan Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan (UNESCO).
"Namun selain saman, ada begitu banyak produk budaya tanah Gayo yang belum begitu dikenal. Dalam tiga hari ini, kita menyaksikan dan menyimak keindahan tarian, puisi dan seni tanah Gayo, ditambah dengan kuliner khas yang demikian memanjakan selera," katanya.

Pj Gubernur Aceh juga mengatakan, alam tanah Gayo yang terletak di jantung Kawasan
Ekosistem Leuser yang juga dikenal sebagai Paru-paru Dunia, membuat semua produk budaya yang dihasilkannya memiliki karakter keindahan dan kedekatan dengan alam. Sebuah parade hasil intelektual yang patut mendapat apresiasi tinggi.

"Hari ini apresiasi kita pada seni budaya Gayo akan ditambah dengan Pagelaran Didong Jalu. Didong merupakan kesenian rakyat yang menempati tempat istimewa dalam

hati masyarakat Gayo, dan telah hadir sejak masa Reje Linge XIII," katanya.

Dijelaskannya, kesenian didong merupakan perpaduan seni vokal, sastra, seni musik dan seni gerak. Melibatkan seorang ceh pemimpin dan sekitar 30 penepok atau pengiring, pertunjukan “berbalas puisi” ini bisa berlangsung semalam suntuk.

"Ada pun dalam didong jalu, atau tarung didong, dua tim yang berlainan akan beradu kepiawaian, berbalas puisi serta bersaing keindahan irama," sebutnya.

Apalagi, Pada 17 Oktober 2014, kesenian Didong telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda nasional, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia saat itu, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh. Penetapan sebagai warisan budaya tak benda menempatkan sebuah produk budaya dalam tatap mata masyarakat nasional

bahkan internasional, sehingga produk budaya tersebut akan memiliki kesempatan lebih baik untuk bertahan, bahkan berkembang, tidak tergerus oleh arus zaman.

Kita juga berharap, Pameran dan Pagelaran Budaya yang dilangsungkan selama tiga hari ini, dapat menambah pengetahuan masyarakat DKI Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya, tentang apa dan bagaimana adat, seni dan budaya Tanah Gayo itu," ujarnya.

Bupati Aceh Tengah Drs Shabela Abubakar mengajak seluruh masyarakat Gayo yang ada di Jabodetabek untuk menyaksikan pagelaran acara tersebut.

"Mari kita bersama-sama bersilaturahmi, bersilaturahim, malam ini dalam rangkaian acara juga menonton didong," ajaknya.

Ia juga menyebutkan seni dan budaya tersebut merupakan ekspresi masyarakat Gayo dalam menjaga dan merawat warisan leluhur. "Mulai dari seni dan budaya para leluhur kita memberikan pesan-pesan untuk menjalani kehidupan yang berhubungan dengan tuhan, berhubungan dengan manusia dan dengan alam," ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Musara Gayo Jabodetabek, Ahyar Gayo menyampaikan terima kasih kepada seluruh lapisan yang telah berkontribusi, sehingga terselenggaranya acara pagelaran seni dan budaya Gayo tersebut.

"Kami berterima kasih atas terselenggaranya acara ini kepada pak Bupati Aceh Tengah, Sekda beserta jajarannya. Berterima kasih juga kepada binaan entrepreneurship Musara Gayo, itu ada kopi Gayo, penganan gayo, serta komunikasi Thionghoa Takengon yang selalu memberikan dukungan," imbuhnya.

Keterangan Foto: Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal saat membacakan pidato PJ Gubernur Aceh, Achmad Marzuki di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya