Berita

Protes terhadap kepemilikan senjata api di Amerika Serikat/Net

Dunia

Penembakan Massal Marak Terjadi, Kenapa AS Masih Legalkan Kepemilikan Senjata?

RABU, 06 JULI 2022 | 15:00 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Berbagai aksi kekerasan dan penembakan massal tercatat semakin marak terjadi di Amerika Serikat (AS). Terbaru, tujuh orang dinyatakan tewas ketika seorang pria bersenjata melakukan aksi penembakan massal selama parade Hari Kemerdekaan 4 Juli di Highland Park, Chicago, Illinois.

Menurut BBC, tingkat pembunuhan dengan senjata api di AS merupakan yang tertinggi di antara negara-negara maju lainnya.

Data dari kelompok riset non-profit Arsip Kekerasan Senjata menunjukkan ada lebih dari 20.900 orang yang menjadi korban tewas dalam kekerasan senjata di AS hingga tahun ini.

Untuk mengatasi hal ini, Presiden Joe Biden telah menandatangani UU pengendalian senjata api untuk memperketat aturan kepemilikan senjata, terutama bagi mereka yang masih remaja dan dianggap berbahaya.

Di AS, kepemilikan senjata api masuk ke dalam hak dasar dan dilindungi oleh konstitusi negara, terutama setelah amandemen kedua.

Jika mengacu pada sejarah, kepemilikan senjata muncul ketika Amerika melawan kolonialisme Inggris. Saat itu, warga sipil dijadikan milisi dan memiliki peranan penting.

Milisi merupakan kelompok warga bersenjata yang awalnya hanya berperan melindungi komunitas, kota, dan koloni mereka. Namun akhirnya mereka turut berperan dalam melindungi dan mempertahankan negara bagian, dengan menggunakan senjata musket yang populer dari abad ke-15 hingga abad ke-19.

Musket merupakan senapan dengan jarak tembak efektif sekitar 100 meter dan dapat ditembakkan setidaknya tiga kali dalam satu menit.

Presiden ke-4 AS, James Madison kemudian merancang amandemen kedua yang memberikan warga AS kebebasan untuk membawa senjata api, dengan tujuan awal untuk memberdayakan milisi di negara bagian.

Namun seiring berjalannya waktu, kepemilikan senjata kemudian berubah menjadi pemicu budaya hingga saat ini.

Kendati begitu, perdebatan mengenai kepemilikan senjata api tak pernah berhenti. Banyak warga yang pro dan kontra dari kepemilikan senjata api.

Pendapat pro muncul dari Asosiasi Senapan Nasional (NRA), kelompok yang paling menentang segala bentuk pengetatan kepemilikan senjata api di AS. Organisasi itu berdalih bahwa memiliki senjata api justru membuat warga AS lebih aman.

Namun banyak juga warga yang mendukung untuk pembatasan senjata, karena semakin maraknya penembakan massal.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya