Berita

Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto/Net

Politik

Dipanggil Jokowi Saat Ramai Isu Reshuffle, Prabowo Dicopot atau Undur Diri Nyapres?

RABU, 15 JUNI 2022 | 11:21 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sejumlah menteri, kepala lembaga, hingga elite partai politik dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa malam (14/6). Publik pun menduga pemanggilan tersebut terkait dengan rencana reshuffle kabinet yang diumumkan Jokowi pada Rabu siang nanti (15/6).

Dari sejumlah tokoh yang memenuhi penggilan Jokowi, kehadiran Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto cukup menyita perhatian publik.

Pasalnya, tokoh-tokoh lain yang dipanggil dianggap sebagai pihak yang akan direshuffle atau yang akan mengganti menteri yang dicopot. Nah, apakah Prabowo akan ikut bagian dari kelompok tersebut?

Seperti Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang dikabarkan akan kena reshuffle. Lalu Ketum Nasdem Surya Paloh yang dipanggil karena dikabarkan salah seorang anak buahnya bakal dicopot dari kabinet.

Sementara mantan Panglima TNI, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, yang memenuhi panggilan disebut-sebut bakal menjadi menteri. Pun dengan Ketum PAN, Zulkifli Hasan, yang juga dikabarkan akan mendapat jatah menteri.

Lantas, kenapa Prabowo ikut dipanggil Jokowi bersama-sama tokoh-tokoh yang erat kaitannya dengan reshuffle?

Dalam pandangan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, Prabowo yang menghadap Jokowi kemarin tidak ada kaitannya dengan reshuffle.

"Saya kira Prabowo tak akan kena reshuffle, kecuali dia mengundurkan diri lantaran akan maju sebagai capres," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/6).

Jerry juga memandang perlu bagi sejumlah menteri yang berniat nyapres di Pemilu Serentak 2024 nanti untuk mundur, dan lebih baik fokus meningkatkan elektabilitasnya.

"Sebaiknya mereka yang akan maju sebagai capres saya sarankan mundur maka akan lebih terhormat," tuturnya.

Menurutnya, dengan mengundurkan diri dari kursi menteri bisa memberikan dampak positif bagi sosok capres.

"Karena ada banyak risiko contoh penggunaan fasilitas negara juga politik dan pemerintahan dikawinkan, ini berisiko dan akan ada sentimen negatif," katanya.

Maka dari itu, Jerry melihat pertemuan Prabowo dengan Jokowi cenderung lebih terkait dengan persoalan Pilpres 2024.

"Bisa saja kementeriannya ditukar. Tapi kalau saya lihat Prabowo menyatakan mundur supaya tetap fokus sebagai capres Gerindra," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya