Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Pakar Unpad: Hubungan Jokowi dan PDIP Terlalu Jauh untuk Disebut Renggang

KAMIS, 02 JUNI 2022 | 10:59 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Bahasa politik ataupun gesture politik yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo maupun elite-elite PDI Perjuangan yang seolah saling berseteru dimaknai berbeda oleh pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad) Dadang Rahmat Hidayat.

Hal itu disampaikan Dadang saat dimintai pandangannya oleh Kantor Berita Politik RMOL tentang makna politik keberangkatan umroh Ketua DPR RI Puan Maharani.

Dadang berpendapat, umroh yang ditunaikan Puan bersama orang dekat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yakni Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin, tidak bisa diartikan sebagai bahasa perlawanan terhadap Presiden Joko Widodo yang belakangan memberikan sinyal dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Saya tidak melihat ini sebagai perlawanan ya. Itu masih dinamis. Relasi ini kan masih dua tahunan. Dan dua tahun ke depan dalam konteks perubahan dinamika politik masih cukup waktu untuk terjadi berbagai kemungkinan. Dan terlalu jauh juga kalau ini disebut renggang," ujarnya saat dihubungi pada Rabu malam (1/6).

Menurut Dadang, dalam politik segala kemunginan masih terbuka, meski muncul fenomena yang tak biasa di dalam satu platform politik seperti PDIP.

"Pun begitu (seolah berseteru) bisa berubah total. Bahkan yang sudah beda perahu pun bisa menjadi satu perahu kembali. jadi itu tidak bisa disebut memperuncing," tuturnya.

Dalam kacamata politik, Dadang berpendapat Jokowi tidak mungkin memutus relasi politik dengan PDIP apabila memang ingin mengusung Ganjar. Apalagi dilihat dari rentang waktu yang ada saat ini, kontestasi Pilpres masih dua tahun lagi.

Sehingga menurutnya, menjaga realsi politik sangat penting dijaga untuk bisa meraih ikatan politik atau koalisi dengan cara-cara komunikasi politik yang dilakuakan dari jauh-jauh hari sebelum Pilpres 2024 digelar.

"Kan kelihatan sekarang parpol yang tampaknya secara ideologis bakal ke sana kemari, masih terbuka berkoalisi lintas ideologis," kata Dadang.

"Kita masih diramaikan panggung-panggung politik yang berorientasi kepada relasi politik dan ikatan politik," tandasnya.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya