Berita

Koalisi Indonesia Bersatu antara Partai Golkar, PAN, dan PPP/RMOL

Politik

Pakar Unpad: KIB Ingin Memberi Pesan Bahwa Berkoalisi Lebih Baik daripada Sendirian

SENIN, 30 MEI 2022 | 11:20 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kemunculan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan pesan politik tentang pentingnya berkoalisi dalam mengusung calon presiden Indonesia.

KIB yang saat ini berisi Golkar, PAN, dan PPP juga seakan ingin memberi pesan kepada partai politik bahwa berkoalisi akan lebih baik dibanding mengusung capres sendirian.

Dalam hal ini, pesan tersebut lebih cenderung ditunjukkan kepada PDI Perjuangan yang telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen.

"Munculnya KIB sebagai sebuah pesan politik kepada publik tentang pentingnya koalisi daripada partai yang memenuhi presidential threshold untuk mencalonkan presidennya sendiri. Sehingga koalisi itu menjadi penting," ujar pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad), Dadang Rahmat Hidayat saat dihubungi Kantor Beirta Politik RMOL, Senin (30/5).

Dalam konteks pencalonan presiden, Dadang memandang perlu adanya koalisi, meskipun ada satu partai yang bisa mencalonkan sendiri jagoannya karena sudah memenuhi presidential threshold

"Pun sebenarnya tetap butuh berkoalisi untuk memenuhi targetnya menggolkan capresnya," imbuhnya.

Maka dari itu, Dadang berpendapat penbentukan koalisi memiliki dua aspek penting yang berpotensi memberikan keuntungan strategis bagi parpol-parpol yang ada di dalamnya.

"Koalisi itu menjadi harga mati dalam konteks sekarang. Ini bukan hanya dalam rangka memperkuat presidential threshold-nya, tetapi juga dalam memperkuat pilihan tertinggi capres di koalisinya itu berhasil," demikian Dadang.

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya