Berita

Penumpang mobil Alphard yang memaki polisi/Net

Presisi

Akhirnya Minta Maaf, Polantas yang Dimaki Penumpang Alphard Ternyata Kapolsek

SABTU, 07 MEI 2022 | 18:15 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sebuah video viral menunjukan penumpang mobil mewah Alphard memaki petugas kepolisian lalu lintas (Polantas). Pria yang belum diketahui namanya itu marah dan berkata kasar ke polisi lalu lintas (polantas) yang tengah mengatur arus kendaraan di jalanan Tasikmalaya saat arus balik Lebaran 2022.

Belakangan, pria dalam video viral itu menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya memarahi dan berkata kasar terhadap polisi di Tasikmalaya.

Dalam video awal, tampak pria yang tak diketahui identitasnya itu menumpangi mobil mewah berwarna hitam mencaci maki polisi dari kaca jendela.

Diduga pria yang duduk di kursi tengah itu tak terima adanya pengalihan arus yang diterapkan pihak kepolisian untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalan lingkar Gentong, Tasikmalaya.

Peristiwa itu diduga terjadi saat pengalihan arus kendaraan di Simpang 4 Pamoyanan, Ciawi, Tasikmalaya. Kendaraan diminta menuju jalur Cisinga sehingga tidak memilih melintasi jalur Gentong menuju Malangbong, Garut yang sudah padat.

Saat kejadian, pria berkaos hitam itu marah sambil menunjuk-nunjuk polisi yang tengah bertugas mengatur arus kendaraan dalam kondisi cuaca terik.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo pada Sabtu (7/5) menyampaikan, penumpang mobil Alphard tersebut bernama Periyanto, warga Kota Wisata West Covina, Bogor, Jawa Barat.

Dan polisi yang dimaki Periyanto itu bernama Iptu Asep Saepuloh. Saat itu, Iptu Asep berada di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.

Iptu Asep merupakan Kapolsek Sukaresik. Dia mengatakan teriakan dan makian itu sebagai risiko bekerja di lapangan untuk masyarakat.

"Saya selalu ikhlas memberikan pelayanan kepada warga masyarakat. Supaya warga masyarakat yang akan balik lagi ke perantauan sampai tujuan dengan selamat," kata Asep seusai insiden tersebut.


Populer

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

UPDATE

BI Salurkan Insentif Likuiditas Rp256,5 Triliun untuk Perbankan hingga Oktober 2024

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:44

Menteri AHY Resmikan Spartan Command Center

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:32

Menanti Perubahan Lewat Kabinet Kolaboratif Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:19

Lakukan Ekspansi Bisnis Petrosea Alokasikan Belanja Modal 400 juta Dolar AS

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:04

Jokowi Minta Maaf dan Pamit

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:58

IMF: China Tidak Bisa Lagi Andalkan Ekspor untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:50

Prabowo-Gibran Harus Manfaatkan Bonus Demografi untuk Sejahterakan Rakyat

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:33

Harga Emas Antam Naik Gila-gilaan, Capai Rekor Tertinggi Lagi

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:21

Kemenag Minta Hari Santri Tidak Jadi Momen Seremoni Belaka

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 10:13

Soal Kehadiran Budi Gunawan di Acara Pembekalan Calon Menteri Prabowo, Ini Penjelasan PDIP

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:54

Selengkapnya