Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Ternyata, Temuan ICW Soal Mafia Tambang di Sumsel Hoax

MINGGU, 01 MEI 2022 | 23:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Tudingan adanya mafia tambang di Sumatera Selatan yang dihembuskan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) ternyata informasi bohong alias hoax.

Pengamat kebijakan publik Adib Miftahul mempertanyakan data ICW sehingga berani menyimpulkan adanya mafia tambang di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 1.

“Datanya dari mana, setahu saya PLTU itu masih dalam proses pembangunan, kok dibilang ada mafia tambang,” kata Adib kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/5).


Adib membeberkan, saat ini di lapangan PLTU dengan kapasitas 2x300 mega watt itu masih merampungkan pembebasan lahan sebagai lokasi penambangan batu bara untuk bahan baku PLTU Sumsel 1.

“Kalaupun ada yang melakukan penambangan mungkin saja masyarakat sekitar, apakah itu bisa disebut mafia tambang,” tanya Adib.

Terpisah, pegiat anti korupsi Sumsel Feri Kurniawan menilai apa yang disampaikan oleh ICW dan pengamat yang mengaku dari Trisakti kebohongan publik. Karena data yang mereka sampaikan tidak sesuai fakta di lapangan.

"Sekelas pengamat asal bicara tanpa melihat fakta, apalagi sampai menuduh tidak ada pajak pada negara, apakah dia sudah turun langsung ke Palembang?," Kata Ferry.

Feri menilai apa yang menjadi tuduhan dalam pemberitaan media di Jakarta tidak sesuai fakta di lapangan. Karena semua itu bohong belaka. "Bagaimana mungkin menganggu masyarakat, sementara PLTU nya saja belum ada, tuduhan mereka bisa dilaporkan ke polisi," tegasnya.

Sebelumnya dalam pemberitaan sejumlah media massa menyebutkan informasi bahwa Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut ada sejumlah tambang penghasil batubara berkualitas rendah diduga dikirim ke PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Sumsel I. Akibat dari situ, ICW menyebut banyak masyarakat sekitar terkena ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).

“Asap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) memang mematikan. Ia mengandung sejumlah senyawa beracun yang dapat menimbulkan penyakit. Penyakit asma, infeksi pernapasan akut, dan kanker paru-paru adalah sejumlah diantaranya, senyawa itu mengancam nyawa warga,” tulis ICW dalam laporannya dikutip pada jumat (29/4).

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya