Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Shanghai Lockdown karena Covid, Jangan Lantas Jadi Alasan Tunda Pemilu

SENIN, 18 APRIL 2022 | 19:12 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Meningkatnya sebaran Covid-19 membuat pemerintah Republik Rakyat Tiongkok me-lockdown Kota Shanghai sejak tiga pekan terakhir. Warga mulai resah dan marah, sebab hampir 25 juta penduduk di kota itu tidak bisa ke mana-mana.

Komunikolog Politik Nasional, Tamil Selvan memprediksi, guncangan akibat lockdown di Shanghai akan mempengaruhi ekonomi dan politik dunia, termasuk Indonesia. Sebab menurutnya banyaknya investor China yang menanamkan modal di Indonesia akan melakukan evaluasi akibat guncangan dalam negeri di China.

"Di Shanghai ada lebih dari 70.000 perusahaan asing dan 30 persennya milik Jepang. Artinya selain akan terjadi inflasi di beberapa sektor yang selama ini dimonopoli Jepang, investasi China di Indonesia pasti akan dievaluasi. Saya kira ini bahaya secara politik Indonesia," ungkap pria yang akrab disapa Kang Tamil kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/4).

Ketua Forum Politik Indonesia ini mengimbau agar pemerintah bisa mempersiapkan diri terhadap guncangan di China itu dengan tidak menganggu stabilitas masyarakat.

"Yang penting, ini jangan dijadikan alasan isu tunda pemilu lagi. Lalu para menteri sebaiknya berhenti bicara dan konsen kerja. Cukup yang bicara Presiden saja," tandasnya.

Lebih lanjut Kang Tamil menghimbau agar pemerintah mengkaji kembali proyek-proyek yang belum perlu, dan mengoptimalkan industri primer dengan memperkuat posisi pemerintah dalam regulasi.

"Seperti IKN harusnya bisa dikaji ulang, jangan ngotot. Pemerintah konsen memperkuat posisi terutama untuk produk kebutuhan pokok. Jangan kita dengar lagi negara kalah lawan mafia. Bisa bahaya jika bahan pokok langka," terangnya.

Kang Tamil optimis jika pemerintah bisa menjaga stabilitas keberadaan dan harga bahan pokok, Indonesia tidak akan terdampak virus covid tersebut.

"Kuncinya jangan ada kelangkaan barang pokok, dan jangan latah untuk penerapan PPKM. Biarkan ekonomi bergeliat, yang penting vaksin digencarkan. Karena yang namanya virus tidak mungkin hilang, kita yang harus beradaptasi," tutupnya.

Populer

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

UPDATE

Panggung Rakyat di Sudirman Mulai Gelar Dangdutan

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:52

Dosen UIN Sutha Bedah Keseimbangan Masalah Gender Guru PAUD dan TK

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:27

Dubes Mesir Apresiasi Budi Daya Udang Vaname di Sulteng

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:14

Spanduk Terima Kasih Jokowi dan Selamat Bekerja Prabowo-Gibran Hiasi Jalanan Jakarta

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:14

Besok Pelantikan Presiden, Menhub Minta KRL Tidak Berhenti di Manggarai

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 21:06

Buka Tutup Jalan Diberlakukan Saat Iring-iringan Presiden dan Wapres Menuju Istana

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:58

IMM-Markija Gelar Program Dahlan Global Leaders

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:57

MPR: Alhamdulillah Anies dan Ganjar Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:40

Ketua MPR Minta Maaf Pelantikan Prabowo-Gibran bakal Bikin Macet

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:35

PN Jaktim Kabulkan Gugatan Supplier CPO atas Sengkarut Agribisnis Astra

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 20:34

Selengkapnya