Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan/Net

Politik

Lembaga Survei dan Pengusaha Balik Badan dari Isu Tunda Pemilu, Anthony: Pembohong Publik Wajib Diberhentikan

SABTU, 02 APRIL 2022 | 16:42 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Isu penundaan Pemilu Serentak 2024 yang diupayakan orang-orang dekat Presiden Joko Widodo tidak mendapat dukungan publik, termasuk dua kelompok yang dijadikan dasar argumen oleh mereka.

Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan berpendapat, dua kelompok yang sangat jelas melawan arus isu penundaan pemilu adalah kelompok pengusaha dan lembaga-lembaga survei.

Anthony mengutip temuan terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menemukan sangat sedikit publik mendukung penundaan pemilu, dari total 1.220 responden survei yang diselenggarakan pada 13 sampai 20 Maret 2022.


"Banyak lembaga survei balik badan, ternyata yang dukung Jokowi 3 periode hanya 5 persen," ujar Anthony melalui akun Twitternya pada Sabtu (2/4).

Hasil lembaga survei tersebut menegasikan klaim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan bahwa hasil olah big data menunjukkan mayoritas pendukung partai yang menolak isu penundaan pemilu seperti PDIP, Demokrat, dan PKS, justru mayoritas mendukung.

Akan tetapi, Anthony kekinian mendapati pernyataan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, yang mengaku tidak pernah diajak siapapun membahas isu penundaan pemilu.

Pada saat awal isu penundaan pemilu ini dimunculkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, para pengusaha disebut-sebut menjadi penggagas ide penundaan pemilu.

"Kini pengusaha juga balik badan, bantah klaim Menteri Bahlil bahwa pengusaha dukung penundaan pemilu," imbuh ANthony menegaskan.

Maka dari itu, Anthony meminta Presiden Joko Widodo untuk memecat menterinya yang mengupayakan penundaan pemilu maupun memperpanjang masa jabatan presiden.

"Pembohong publik wajib diberhentikan!" demikian Anthony.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya