Berita

Awan tebal yang membawa angin gemuruh di sepanjang pantai Sydney /Net

Dunia

Usai Diterjang Banjir, Australia Bersiap Hadapi Angin Kencang La Nina

JUMAT, 01 APRIL 2022 | 15:45 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Badan Meteorologi Australia mengumumkan siaga tinggi kepada warga, khususnya yang berada di wilayah sekitar Sydney karena akan datangnya angin kencang La Nina.

Dikatakan hujan deras yang membanjiri kota-kota di pantai timur Australia telah mereda pada Jumat (1/4). Tetapi kombinasi cuaca panas dan hujan ekstrem akan menghasilkan angin liar dan gelombang besar di beberapa tempat wisata termasuk pantai utara Sydney.

Kabar baiknya, ketinggian air kini mulai surut di kota-kota yang dilanda bencana banjir pada bulan lalu, beberapa penduduk dilaporkan telah kembali ke rumah mereka. Warga yang kembali itu kini berbondong-bondong melaporkan kerusakan propertinya kepada pemerintahan, pinta ganti rugi.

Meskipun hujan telah reda, Biro Meteorologi memperingatkan bahwa daerah bertekanan udara rendah di tenggara dan tekanan udara tinggi di selatan dapat diterpa angin dengan kecepatan hingga 100 km per jam hingga Sabtu (2/4).

Warga tepi pantai telah diberitahu untuk bersiap menghadapi gelombang besar dan erosi. Menurut data aktual, angin menerpa wilayah Murrurundi hingga kecepatan 102 km per jam, sekitar 300 km barat laut Sydney.

Bencana banjir bulan lalu telah mendorong pemerintah federal untuk mengumumkan keadaan darurat nasional.

Walaupun kota-kota di daerah New South Wales sudah surut, kini pemerintahan masih mengevakuasi lebih dari 20 ribu orang di kawasan itu.

"Ini masih sangat mengerikan," ujar Nick Sutton, seorang penduduk di kota Coraki, New South Wales utara, kepada saluran televisi ABC News.

Sungai-sungai timur Australia juga hampir mencapai kapasitasnya disaat fenomena cuaca La Nina menerjang wilayah itu.

La Nina adalah fenomena yang dikaitkan dengan curah hujan yang tinggi pada musim panas di pantai timur selama dua tahun berturut-turut. Perubahan iklim juga diyakini berkontribusi terhadap badai hujan tersebut.

Menurut data Kepolisian Australia per Jumat, korban jiwa akibat badai hujan itu naik menjadi tiga, setelah seorang wanita berusia 55 tahun yang hilang dalam banjir di utara New South Wales ditemukan tewas.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya