Ketua Umum JMSI Teguh Santosa menerima penghargaan dari Ketua JMSI Kepri Eddy Supriyatna, disaksikan Ketua KPK RI Firli Bahuri, Sabtu (19/3)./RMOL
Rasa bahagia dan syukur disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa lantaran bisa kembali berkunjung ke Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Tahun lalu Teguh Santosa berkunjung ke Batam untuk melantik Pengurus Daerah JMSI Kepri sekaligus mengawal verifikasi faktual yang dilakukan Dewan Pers. Sementara kali ini, mantan Wakil Presiden Konfederasi Wartawan ASEAN itu hadir untuk memimpin jalannya Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) JMSI dan ikut meresmikan Kantor JMSI Kepri di Batam Center.
"Pengurus Daerah JMSI di Kepri ini adalah yang pertama diverifikasi Dewan Pers dalam proses pendaftaran JMSI sebagai konstituen Dewan Pers," ujar Teguh Santosa dalam persemian di tenda merah-putih yang didirikan di halaman Kantor JMSI Kepri, Sabtu (19/3).
JMSI dideklarasikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 8 Februari 2020. Untuk menjadi konstituen Dewan Pers, JMSI harus memenuhi sejumlah syarat, termasuk di dalamnya kelengkapan organisasi di tingkat provinsi. Setelah verifikasi Pengurus Daerah, dalam rapat pleno Dewan Pers tanggal 6 Januari 2022, JMSI dinyatakan telah memenuhi syarat untuk menjadi konstituen Dewan Pers.
SK penetapan ditandatangani Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh, pada 10 Januari, dan selanjutnya diserahkan Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch. Bangun pada 21 Januari 2022 bersamaan dengan pelantikan Pengurus Daerah JMSI Jawa Barat.
Adapun peresmian Kantor JMSI Kepri dihadiri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Firli Bahuri, Ketua Dewan Pembina JMSI Kepri Yan Fitri, Walikota Batam Muhammad Rudi, dan sejumlah kepala daerah lain di lingkungan Provinsi Kepri.
Dalam mengingatkan peran pers, Teguh Santosa mengutip pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang disampaikan dalam sebuah kegiatan di Medan, Sumatera Utara, sehari sebelum Teguh Santosa tiba di Batam.
Pernyataan Edi Rahmayadi itu terbilang penting untuk insan pers, pemerintah, dan masyarakat banyak.
"Pers tidak bisa menyelesaikan pembangunan. Tetapi tanpa pers pembangunan tidak bisa selesai," katanya menirukan ucapan Edy Rahmayadi.
Kalimat yang disampaikan Edy Rahmayadi, menurut hemat Teguh, adalah pesan yang disampaikan secara umum kepada masyarakat pers nasional agar menjaga kualitas produk pers yang konstruktif, produktif, berkemajuan, dan bertanggung jawab. Hanya pers yang memenuhi kriteria itu, sebutnya, yang layak diandalkan dalam pembangunan.
