Berita

Mantan penasihat tinggi Pentgon, Kolonel Angkatan Darat AS Douglas Macgregor/Net

Dunia

Mantan Penasihat Pentagon: Propaganda Barat Ciptakan Kemenangan Palsu Ukraina atas Rusia

KAMIS, 17 MARET 2022 | 14:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan Rusia dianggap lambat menaklukan Ukraina. Padahal, di atas kertas kekuatan Moskow jauh di atas negara tetangganya itu.

Mantan penasihat tinggi Pentgon, Kolonel Angkatan Darat AS Douglas Macgregor membeberkan alasan di balik kelambanan Rusia, seraya menyalahkan propaganda Barat yag menciptakan situasi seolah Ukraina berada di atas kemenangan.

Menurutnya, Rusia sebagian besar telah mencapai tujuannya untuk menetralisir militer Ukraina, tetapi pemerintah Barat secara keliru percaya bahwa kemajuan yang disengaja yang dirancang untuk menghindari korban sipil mencerminkan kelemahan Moskow.


"Propaganda di Barat telah menciptakan harapan palsu akan kesuksesan Ukraina," kata Macgregor kepada Grayzone dalam sebuah wawancara pada Selasa, seperti dikutip dari RT, Kamis (17/3).

"Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan perintah ketat sejak awal untuk menghindari korban sipil dan kerusakan properti yang luas," ujarnya.

Hal ini, kata Macgregor, telah memperlambat kemajuan Rusia ke titik di mana ia telah memberikan harapan palsu kepada Ukrain, yang dimanfaatkan oleh orang-orang di Barat, untuk mencoba dan meyakinkan dunia bahwa kekalahan sedang berlangsung, padahal sebenarnya yang terjadi adalah kebalikannya.

"Perang, untuk semua maksud dan tujuan, telah diputuskan," kata pensiunan kolonel itu.  

“Seluruh operasi sejak hari pertama difokuskan pada penghancuran pasukan Ukraina. Itu sebagian besar berhasil," katanya.

"Unit-unit Ukraina yang masih aktif benar-benar dikepung, terputus dan terisolasi di berbagai kota besar dan kecil, termasuk sebanyak 60.000 di perbatasan dengan Donetsk, yang persediaannya kemungkinan sudah habis sekarang," kata Macgregor.

Namun, menurutnya, liputan media tentang pertempuran itu mengabaikan kenyataan ini dan melukiskan gambaran militer Rusia yang “tidak kompeten” karena tidak mengalahkan Kiev hanya dalam beberapa hari. Ini kemudian digunakan sebagai argumen oleh para pendukung intervensi NATO dan "zona larangan terbang", sambil mengirim pasokan senjata ke Ukraina.

“Sangat jelas Washington ingin ini berlanjut selama mungkin, dengan harapan Rusia akan sangat dirugikan. Saya hanya tidak melihat itu terjadi,” kata Macgregor.

Pensiunan Angkatan Darat AS itu mengatakan masalah terbesar saat ini adalah bahwa “di Barat, tidak ada kebenaran.

"Ada angan-angan dan ada kesan keberhasilan oleh Ukraina yang tidak menumpuk,” katanya.

“Kebohongan terbesar yang pernah saya dengar berulang-ulang di televisi adalah, pasukan Rusia telah diberitahu untuk dengan sengaja membunuh warga sipil Ukraina. Itu tidak masuk akal, itu tidak masuk akal," tambah Macgregor.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya