Berita

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock/Net

Dunia

Menlu Baerbock: Jerman Tidak Akan Bisa Bergerak Tanpa Minyak Rusia

RABU, 09 MARET 2022 | 16:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Langkah Inggris dan Amerika Serikat untuk berhenti membeli minyak Rusia sepertinya berat untuk diikuti sekutu mereka yang sama-sama mengutuk serangan Moskow ke Ukraina, Jerman.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan pada Selasa (8/3), bahwa negaranya "tidak akan bisa bergerak" tanpa impor minyak Rusia.

"Sepertiga dari impor minyak kami berasal dari Rusia," kata Baerbock, seperti dikutip dari RT, Rabu (9/3).


“Jika kami segera menghentikan ini, maka besok kami tidak akan bisa pindah ke Jerman lagi," katanya.

“Kami mencoba melakukan segala yang kami bisa untuk menghentikan perang ini,” lanjut Baerbock, mengacu pada konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia.

Baerbock adalah anggota Partai Hijau, dan merupakan pendukung penutupan tiga pembangkit nuklir Jerman yang tersisa, yang saat ini dijadwalkan untuk ditutup pada akhir tahun ini. Baerbock juga menentang sertifikasi pipa gas Rusia-Jerman Nord Stream 2 beberapa bulan sebelum Rusia melancarkan serangan militernya di Ukraina.

Pemerintah Jerman telah berusaha untuk mengerem sanksi lebih lanjut terhadap energi Rusia. Pada hari Senin, Kanselir Olaf Scholz mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan minyak dan gas Rusia sebagai sesuatu yang penting untuk keamanan energi Eropa.

"Saat ini, pasokan energi Eropa untuk pembangkit panas, mobilitas, pasokan listrik dan industri tidak dapat diamankan dengan cara lain," selain dengan mengimpor dari Rusia, bunyi pernyataan itu.

“Oleh karena itu, sangat penting untuk penyediaan layanan publik dan kehidupan sehari-hari warga kita," lanjutnya.

Selain mengandalkan Rusia untuk sepertiga dari minyak impornya, Jerman bergantung pada Rusia untuk lebih dari setengah total pasokan gasnya.

Maka dari itu pelarangan impor energi Rusia jauh lebih tidak dapat dipertahankan di Jerman daripada di AS atau Inggris, yang keduanya mengeluarkan larangan pada hari Selasa. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya