Berita

Presiden Joko Widodo dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Net

Politik

Jokowi Perlu Tiru SBY yang Tegas Menolak Saat Diiming-iming Isu Perpanjangan Jabatan

SENIN, 07 MARET 2022 | 10:48 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Presiden Joko Widodo diingatkan banyak pihak untuk taat konstitusi pasca isu penundaan Pemilu Serentak 2024 disampaikan sejumlah elite partai politik.

Namun sayangnya, pernyataan Jokowi menanggapi isu penundaan pemilu beberapa waktu lalu masih dianggap bersayap.

Pasalnya, di satu sisi kepala pemerintahan mengklaim diri taat konstitusi. Tapi di sisi yang lain justru mempersilakan pihak-pihak yang memiliki gagasan penundaan pemilu untuk bersuara.


Sebagian pihak menilai pernyataan Jokowi itu membuka peluang adanya upaya mengubah aturan di masa jabatan presiden di dalam UUD 1945. Apalagi jika melihat pernyataan lanjutan Jokowi, yang menegaskan bahwa dalam tataran praktik aturan konstitusi nantinya, semua pihak harus taat dan patuh.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan kepada Jokowi agar belajar dari pengalaman pemimpin-pemimpin sebelumnya, misalnya seperti sikap Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pangi menjelaskan, di akhir masa periode keduanya SBY juga dihantam dengan iming-iming perpanjangan masa jabatan presiden. Akan tetapi, sikapnya tetap tegak lurus dengan amanat UUD 1945.

"SBY di akhir periode kedua pemerintahannya mengatakan selalu ada pilihan, 'mari kita wariskan kepada anak cucu kita dan generasi mendatang sebuah tatanan dan tradisi politik yang baik'," ujar Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (7/3).

Lebih lanjut, Pangi yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengutip pemikiran Samuel P. Huntington terkait karakteristik utama negara demokrasi.

Di mana menurut Huntington, ciri negara demokrasi adalah ketika terjadi pergantian kepemimpinan (presiden) secara teratur (periodik). Intinya demokrasi adalah cara-cara untuk menetapkan otoritas sekaligus juga membatasi otoritas kekuasaan presiden.

"Pemilu (voting) sangat krusial di dalam instrumen demokrasi, dianggap sebagai kegiatan politis yang paling penting dan sangat esensial untuk diselenggarakan pemilu secara reguler (periodik) oleh negara yang menyebut dirinya demokratis," ucap Pangi.

Maka dari itu, Pangi memandang penundaan pemilu yang berimbas pada perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi tidak sesuai dengan konsep demokrasi dan juga Pasal 7 UUD 1945.

"Ini sama saja melawan otoritas dan mengacaukan siklus demokrasi yang membatasi masa jabatan rezim pemerintah berkuasa," tuturnya.

"Berkuasa adalah candu, akan tetapi jauh lebih berkelas Presiden Jokowi mengakhiri masa jabatan presiden dengan happy ending," demikian Pangi.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya