Berita

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana/Net

Dunia

Hikmahanto Juwana: Sebagai Presiden G20, Indonesia Harus Ambil Peran Akhiri Perang Rusia Vs Ukraina

MINGGU, 06 MARET 2022 | 13:00 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Indonesia patutnya memanfaatkan Presidensi G20 untuk memiliki peranan besar terhadap konflik yang terjadi di Ukraina, salah satunya mendorong gencatan senjata.

Begitu kiranya yang disampaikan oleh Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana dalam menyikapi belum meredanya konflik antara Rusia dan Ukraina.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Minggu (6/3), Hikmahanto berpendapat, meski Resolusi Majelis Umum PBB telah disetujui oleh mayoritas negara anggota, namun serangan Rusia ke Ukraina tidak kunjung berakhir. Rakyat sipil di Ukraina terus berjatuhan dan perekonomian dunia terdampak.


"Indonesia sebagai Presiden G20 perlu berperan dalam upaya mengakhiri perang, paling tidak disepakatinya gencatan senjata di Ukraina,” ujar rektor Universitas Jenderal Achmad Yani itu.

Menurut Hikmahanto, Indonesia dapat mengusulkan agar NATO dan Amerika Serikat (AS) membuat pernyataan bahwa Ukraina tidak akan pernah diterima sebagai anggota NATO, dan NATO tidak akan melakukan ekspansi ke negara-negara bekas Uni Soviet.

"Pernyataan NATO untuk tidak akan pernah menerima Ukraina sebagai anggota didasarkan pada penilaian NATO agar Ukraina menjadi negara yang netral,” lanjutnya.

Hal itu perlu dilakukan mengingat tujuan utama Rusia melakukan serangan adalah kekhawatiran Ukraina bergabung dengan NATO. Hikmahanto mengatakan, Rusia merasa terancam dengan keberadaan NATO yang berada di depan mata bila Ukraina diterima sebagai anggota NATO.

Oleh karenanya, serangan Rusia yang dilancarkan sejak 24 Februari bertujuan untuk memburu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan memberikan pelajaran bagi rakyat Ukraina agar menghentikan ambisi bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

"Bila perlu Indonesia juga dapat mengusulkan Majelis Umum PBB untuk menerbitkan resolusi yang menyepakati Ukraina sebagai negara netral dan dijamin demikian oleh negara-negara anggota PBB," tuturnya.

"Ini pernah dilakukan oleh Majelis Umum PBB meski tidak terhadap negara, tetapi pada Kota Jerusalem,” imbuh Hikmahanto.

Saat ini, invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ke-11. Menurut PBB, sebanyak 1,5 juta orang sudah meninggalkan Ukraina, dan mencari perlindungan ke negara-negara tetangga seperti Polandia, Rumania, hingga Slovakia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya