Demonstran pengemudi truk yang menyebut diri sebagai Konvoi Kebebasan memblokade pusat ibukota Kanada, Ottawa/Net
Ibukota Kanada, Ottawa, telah memberlakukan keadaan darurat untuk menanggapi aksi protes para pengemudi truk terhadap aturan pembatasan Covid-19.
Keadaan darurat diumumkan oleh Walikota Ottawa Jim Watson pada Minggu (6/2). Itu dilakukan setelah para pengemudi truk yang protes menutup sebagian besar pusat ibukota.
Watson juga menyoroti jumlah demonstran yang melebih jumlah polisi untuk mengendalikan situasi.
"(Ini) mencerminkan bahaya dan ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan penduduk yang ditimbulkan oleh demonstrasi yang sedang berlangsung dan menyoroti perlunya dukungan dan yurisdiksi dan tingkat pemerintahan lain," kata Watson, seperti dikutip
Reuters.
Para pengemudi truk yang menyebut diri mereka sebagai "Konvoi Kebebasan" telah melumpuhkan pusat kota Ottawa selama sembilan hari terakhir. Mereka dibuat marah dengan langkah wajib vaksin Covid-19 yang diberlakukan oleh pemerintahan Perdana Menteri Justin Trudeau.
Beberapa dari mereka mengibarkan bendera Konfederasi dan Nazi, sembari menyerukan untuk membubarkan pemerintah.
Demonstasi juga diramaikan dengan bunyi klakson yang tidak henti-hentinya, dan kembang api sesekali.
Menurut keterangan polisi, aksi terorganisir dari para pengemudi truk ini sebagian besar mendapatkan dana dari simpatisan di Amerika Serikat (AS).
Mantan Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk memuji para pengemudi truk.
Sementara itu, GoFundMe telah menghapus halaman donasi untuk "Konvoi Kebebasan".
Trudeau menyebut konvoi tersebut hanya mewakili minoritas dan pemerintah tidak akan terintimidasi. Sejauh ini, sekitar 90 persen pengemudi truk lintas batas Kanada telah divaksinasi penuh Covid-19.