Washington telah memulai 'Permainan yang Hebat'. Selain terlibat dalam ekspansi NATO ke arah timur, Washington juga berperan dalam krisis Ukraina yang berbuntut pada stabilitas, keamanan, dan perdamaian di seluruh ruang Eurasia.
Pakar dari Pusat Penelitian Masalah Global di Xinhua News Agensi, Wan Chengcai, mengatakan, semua itu dilakukan Washington untuk tidak saja menargetkan Rusia tetapi juga China.
“Amerika Serikat memandang perubahan besar yang terjadi di seluruh dunia sebagai permainan hebat antara kekuatan super. Bagi AS sendiri, keunggulan permainan ini adalah untuk menargetkan Rusia dan China,†kata ilmuwan politik China itu.
Permainan yang Hebat itu difokuskan pada apakah NATO akan berkembang ke arah timur dan bagaimana krisis Ukraina akan diselesaikan.
Permainan yang Hebat itu difokuskan pada apakah NATO akan berkembang ke arah timur dan bagaimana krisis Ukraina akan diselesaikan.
Menurutnya, NATO adalah produk dari Perang Dingin. Organisasi Perjanjian Warsawa yang dipimpin oleh Uni Soviet akhirnya tenggelam pada 1990, bersamaan dengan runtuhnya Uni Soviet. Saat itu, nampaknya NATO juga harus dibubarkan. Namun, pada kenyataannya NATO tidak hanya tetap berdiri, tetapi melanggar janjinya sendiri untuk tidak memperluas kekuasaannya ke Timur.
Yang menjadi kecemasan Rusia adalah Amerika Serikat tidak berhenti sampai di situ, menurut Chengcai. AS berusaha menyerap negara-negara CIS dan Ukraina, yang memiliki perbatasan signifikan dengan Rusia. AS bahkan mendirikan pangkalan militernya ke depan pintu Rusia.
"Tentu saja sulit bagi Rusia untuk menerima situasi yang secara langsung mengancam keamanannya," kata Chengcai. Jika NATO melanjutkan ekspansi ke timur, Rusia pasti akan melakukan tindakan balasan yang dianggap perlu.
"Jika Amerika Serikat memiliki niat tulus untuk benar-benar meningkatkan hubungan Rusia-AS, maka ekspansi NATO ke arah timur harus dihentikan," katanya.
Masalah Ukraina secara inheren adalah masalah dalam negerinya sendiri. Namun, campur tangan utama AS telah memperumit situasi.
"Bahkan saat ini, Washington menegaskan bahwa Chinalah yang harus memberi tahu Rusia untuk tidak "menyerang" Ukraina. Ini trik diplomatik AS, yang sebenarnya tidak bertujuan untuk mengurangi ketegangan, tetapi justru menyiratkan tiga motif licik," ungkapnya.
Pertama-tama, AS mencoba mengganggu hubungan Rusia-China dan menggunakan China sebagai mediator. Kemudian, kesepakatan Minsk baru yang dibuat oleh Rusia, Ukraina, Prancis, dan Jerman, dalam kerangka Format Normandia adalah kunci penyelesaian krisis Ukraina. Namun, AS mengabaikan perjanjian ini dan mencoba untuk membuat format lain yang akan diawasi oleh AS dan akan sesuai dengan kepentingan Amerika.
“Akhirnya, jika pendekatan tersebut gagal memasukkan konten utama dari Kesepakatan Minsk, Rusia mungkin tidak akan dapat menerimanya," tutupnya.