Berita

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov/Net

Dunia

Rusia: Ukraina Tidak Siap untuk Menjadi Anggota NATO

SENIN, 31 JANUARI 2022 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ukraina tidak siap menjadi negara anggota NATO. Bahkan, menurut Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, keanggotaan Ukraina tidak akan membawa apa pun dan malah akan merusak hubungan aliansi dengan Rusia.

Dalam wawancara di saluran Channel One, Minggu (30/1), Lavron menekankan NATO telah bergerak lebih jauh ke timur dan mendekati Ukraina.

"Mereka juga ingin menarik negara (Ukraina) ke sana (sebagai anggota (NATO). Asal semua tahu, Ukraina belum siap," kata Lavroiv seperti dikutip dari The Moscow Times.


Keanggotaan NATO di Ukraina akan sangat mempengaruhi hubungan Rusia-NATO, menurutnya. Juga akan merusak hubungan dengan Federasi Rusia karena akan menjadi pelanggaran berat terhadap kewajiban yang diambil oleh presiden AS dan negara-negara anggota aliansi lainnya.

"Biarkan mereka menghibur diri dengan mengatakan bahwa itu 'defensif'. Itu tidak membuat segalanya lebih mudah bagi kita. Garis pertahanan sudah mendekati kita," katanya lagi.

Rusia meminta NATO dan OSCE menjelaskan apakah mereka berniat untuk mematuhi komitmen keamanan utama.

“Hari ini, kami mengirimkan permintaan resmi kepada rekan-rekan kami di negara-negara Aliansi dan OSCE melalui Kementerian Luar Negeri, mendesak mereka menjelaskan bagaimana mereka berniat memenuhi komitmen untuk tidak memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara lainnya,” kata Lavrov.

"Jika mereka tidak merencanakan ini, maka mereka harus menjelaskan alasannya. Ini akan menjadi pertanyaan kunci dalam menentukan proposal kami selanjutnya yang akan kami laporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin," tambah Lavrov.

Pada 17 Desember 2021, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan rancangan perjanjian antara Moskow dan Washington tentang jaminan keamanan dan langkah-langkah untuk memastikan keamanan Rusia dan negara-negara anggota NATO.

Langkah-langkah yang diusulkan termasuk jaminan bahwa NATO tidak akan maju ke timur, dan tidak memberikan keanggotaan ke Ukraina dan negara-negara lain ke dalam aliansi, bersama dengan non-penempatan senjata ofensif yang serius, termasuk yang nuklir.

Pada tanggal 26 Januari, AS dan NATO menyerahkan tanggapan tertulis kepada Rusia tentang jaminan keamanan Moskow yang dituntut dari Washington dan Brussels. Pada Kamis (27/1), Lavrov mengatakan bahwa tanggapan AS tidak mengandung reaksi positif terhadap masalah tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya