Berita

Kepala Garda Nasional Ukraina Jenderal Mykola Balan/Net

Dunia

Ini Sebabnya Mengapa Kepala Garda Nasional Ukraina Mengundurkan Diri di Tengah Memanasnya Situasi

JUMAT, 28 JANUARI 2022 | 12:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menyusul penembakan massal yang dilakukan anak buahnya di sebuah pabrik roket, Kepala Garda Nasional Ukraina Jenderal Mykola Balan akhirnya memustuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Balan mengatakan bahwa dia telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai komandan Garda Nasional Ukraina pada hari Kamis (27/1), tepat setelah lima orang tewas dan lima lainnya terluka dalam penembakan di sebuah kompleks pabrik di Dnepr.

“Mengingat bahwa komandan bertanggung jawab atas tindakan apa pun, baik atau buruk, pagi ini saya menulis laporan kepada Menteri Dalam Negeri dan permintaan kepada presiden untuk menerima pengunduran diri saya,” kata Balan kepada wartawan dalam briefing pada Kamis sore, seperti dikutip dari RT, Jumat (28/1).

Balan juga telah menskors komandan resimen Garda Nasional yang ditempatkan di pabrik Yuzhmash, sehingga dia tidak akan mengganggu penyelidikan atas penembakan tersebut.

Menteri Dalam Negeri Denis Monastirsky memuji sikap Balan sebagai "tindakan perwira sejati" dan mengatakan bahwa Letnan Jenderal Yuri Lebed akan mengambil alih sebagai komandan.

Langkah Jenderal Balan dilakukan setelah peristiwa pembantaian di pabrik roket Yuzhmash pada hari Kamis, di mana unit Garda Nasional ditempatkan sebagai penjaga keamanan. Pada dini hari, seorang wajib militer mengambil senapan dan amunisi dari gudang senjata unit dan mulai menembaki rekan-rekannya. Lima orang tewas, dan lima lainnya terluka dalam amukan itu.

Penyerang itu diidentifikasi sebagai Artemiy Ryabchuk, yang berasal dari kota barat daya Odessa. Dia ditangkap di luar pabrik dan didakwa dengan pembunuhan berencana dan desersi dengan senjata. Jika terbukti bersalah, dia akan menghadapi hukuman dari 15 tahun hingga penjara seumur hidup.

Tidak ada motif yang diberikan oleh pihak berwenang atas tindakan Ryabchuk, tetapi keputusan Monastirsky untuk memerintahkan peninjauan kondisi layanan menunjukkan kemungkinan bahwa perpeloncoan atau intimidasi mungkin berperan dalam penembakan itu.

Ukraina telah meningkatkan wajib militer dalam beberapa pekan terakhir, di tengah klaim AS tentang "invasi Rusia" yang akan datang, sebuah klaim yang dibantah oleh Moskow.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya