Berita

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price/Net

Dunia

Eropa dan AS Kutuk Tindakan Rusia yang Masukkan Kritikus Navalny ke Dalam Daftar Teroris

RABU, 26 JANUARI 2022 | 11:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tindakan Rusia yang memasukkan oposisi Alexei Navalny dan beberapa kawannya ke dalam daftar teroris mendapat kecaman serius dari Uni Eropa.

Juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano mengatakan langkah terbaru Rusia itu tidak dapat diterima dan merupakan bagian dari penindasan berkelanjutan terhadap suara-suara kritis dalam masyarakat Rusia.

Kecaman juga datang dari Amerika Serikat. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebutnya sebagai titik terendah Rusia.


"Penunjukan terbaru ini merupakan titik terendah baru dalam tindakan keras Rusia yang terus berlanjut terhadap masyarakat sipil yang independen," kata Price kepada wartawan di Washington, seperti dikutip dari AFP.

"Kami mendesak Rusia untuk menghentikan penyalahgunaan sebutan 'ekstremisme' untuk menargetkan organisasi non-kekerasan, untuk mengakhiri penindasannya terhadap Tuan Navalny dan para pendukungnya, dan untuk menghormati kewajiban internasionalnya untuk menghormati dan memastikan hak asasi manusia dan kebebasan mendasar," kata Price.

Navalny, kritikus Kremlin yang telah dipenjara selama lebih dari satu tahun, ditambahkan ke daftar resmi "teroris dan ekstremis" oleh Moskow pada Selasa (25/1).

Layanan Pemantauan Keuangan Federal Rusia akan membekukan rekening banknya di bawah hukum Rusia.

Ini adalah langkah terbaru dalam tindakan keras selama berbulan-bulan terhadap oposisi Rusia, serta media independen dan aktivis hak asasi manusia.

Pihak berwenang Rusia bahkan mengajukan petisi agar saudara Navalny, Oleg, menjalani hukuman percobaan satu tahun di penjara. Tahun lalu Oleg, bersama dengan sekutu utama saudaranya, dihukum karena melanggar peraturan virus corona atas protes untuk mendukung pemimpin oposisi.

Delapan pembantu utama Navalny, termasuk Georgy Alburov dan Lyubov Sobol yang diasingkan, juga ditambahkan ke daftar. Dua sekutu lain dari kritikus Kremlin telah ditambahkan ke daftar awal bulan ini.

Kepala staf Navalny Leonid Volkov yang terkejut karena namanya ada dalam daftar tersebut, menulis dalam akun Facebook: "Saya bangga bekerja di tim 'ekstremis dan teroris' kami yang bagus."

Ia menambahkan, dengan mendevaluasi arti kata-kata dan membalikkan maknanya, Kremlin menggali lubang yang lebih dalam untuk dirinya sendiri.

"Kremlin melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membuat mereka yang masih percaya pada Putin berhenti mempercayainya," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya