Berita

Pesan yang ditampilan peretas di situs-situs pemerintahan Ukraina/Net

Dunia

Serangan Siber Sasar Situs Pemerintahan Ukraina, Rusia Jadi Sorotan

JUMAT, 14 JANUARI 2022 | 20:21 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Ukraina dilanda serangan siber besar-besaran yang sebagian besar menyasar situs departemen pemerintahan jelang pekan ini. Di antara situs pemerintahan yang diserang adalah situs kementerian luar negeri dan kementerian pendidikan terpinggir Ukraina.

Belum jelas siapa dalang di balik serangan siber besar-besaran ini. Para pejabat setempat juga mengatakan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Meski begitu, mereka menunjuk pada "catatan panjang" serangan siber Rusia terhadap Ukraina.

Terlebih, serangan siber ini terjadi tidak lama setelah pembicaraan keamanan antara Rusia dan Amerika Serikat beserta sekutunya mengenai Ukraina berakhir dengan jalan buntu.

The Guardian pada Jumat (14/1) mengabarkan bahwa peretas meninggalkan pesan di situs web kementerian luar negeri yang bertuliskan, “Ukraina! … Semua informasi tentang Anda telah menjadi publik. Takut dan berharap lebih buruk. Ini masa lalu, sekarang, dan masa depanmu".

Pesan tersebut juga mereproduksi bendera Ukraina dan peta yang dicoret serta menyebutkan soal tentara pemberontak Ukraina, atau UPA, yang berperang melawan Uni Soviet selama perang dunia kedua.

“Sebagai akibat dari serangan siber besar-besaran, situs web kementerian luar negeri dan lembaga pemerintah lainnya untuk sementara tidak aktif," begitu kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko.

"Spesialis kami sudah mulai memulihkan kerja sistem TI dan polisi siber telah membuka penyelidikan," sambungnya.

Serangan sier terbaru di Ukraina ini juga mengundang respon geram dari negara-negara Uni Eropa.

Josep Borrell, diplomat top UE, mengutuk serangan itu. Dia mengatakan komite politik dan keamanan Uni Eropa dan unit cyber akan bertemu untuk memutuskan bagaimana menanggapi dan mendukung Kyiv.

“Kami akan mengerahkan semua sumber daya kami untuk membantu Ukraina mengatasi ini. Sayangnya, kami tahu itu bisa terjadi, ”kata diplomat top Uni Eropa Josep Borrell.

“Sulit untuk mengatakan (siapa di baliknya). Saya tidak bisa menyalahkan siapa pun karena saya tidak punya bukti. Tapi kita bisa membayangkannya," sambungnya.

Komentar senada juga dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde. Ia mengatakan, Barat harus melawan setiap agresi Rusia.

"Kami harus sangat tegas dalam pesan kami ke Rusia, bahwa jika ada serangan terhadap Ukraina, kami akan sangat keras dan sangat kuat dan kuat dalam tanggapan kami," tegasnya, seraya menambahkan bahwa Swedia berdiri dalam solidaritas dengan Ukraina.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Bungkam City di Etihad, Liverpool Unggul 11 Poin dari Rival Terdekat

Senin, 24 Februari 2025 | 07:39

ADHI Laporkan Telah Gunakan Semua Dana Obligasi 2024

Senin, 24 Februari 2025 | 07:37

CDU/CSU Unggul, Friedrich Merz Calon Kanselir Jerman Selanjutnya

Senin, 24 Februari 2025 | 07:18

OJK: Perlu Upaya Sistematik dan Terkoordinasi untuk Capai Tingkat Market Share

Senin, 24 Februari 2025 | 07:00

Polisi Amankan Remaja Ugal-ugalan Bawa Senjata Tajam

Senin, 24 Februari 2025 | 06:57

20 Siswa SMP Diamankan Polisi

Senin, 24 Februari 2025 | 06:08

Dukungan untuk AHY Mengalir Deras

Senin, 24 Februari 2025 | 05:45

Balada Bayar, Bayar, Bayar

Senin, 24 Februari 2025 | 05:18

Waspada Potensi Banjir Pesisir di 17 Wilayah RI

Senin, 24 Februari 2025 | 04:41

Puncak Arus Mudik Penumpang KA Diprediksi Akhir Maret

Senin, 24 Februari 2025 | 04:30

Selengkapnya