Berita

Taliban mendorong program yang disebut dengan "makanan untuk bekerja", di mana gandum digunakan untuk membayar pekerja/Net

Dunia

Gandum Dari Bantuan Donor Digunakan Taliban untuk "Bayar" Pekerja

RABU, 12 JANUARI 2022 | 18:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kelompok Taliban akan mendorong program yang disebut dengan "makanan untuk bekerja". Ini merupakan program di mana gandum dan kebutuhan pokok lainnya yang berasal dari sumbangan negara atau organisasi donor, akan digunakan untuk membayar puluhan ribu pekerja sektor publik.

Langkah ini diambil Taliban saat PBB telah meminta bantuan kemanusiaan sebesar 4,4 miliar dolar AS untuk membantu warga Afghanistan. PBB mengatakan dana itu dibutuhkan tahun ini karena lebih dari separuh penduduk negara Asia Selatan itu membutuhkannya.

Afghanistan memang sedang berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi dan kemanusiaan yang semakin dalam sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus tahun lalu.


Di satu sisi, Taliban menyebut bahwa program "makanan untuk bekerja" ini digencarkan karena Afghanistan tengah mengalami krisis keuangan yang buruk.

Namun di sisi lain, langkah Taliban ini dapat menimbulkan pertanyaan di antara para donor tentang kemungkinan Taliban menyalahgunakan bantuan kemanusiaan yang diberikan untuk mendanai pemerintah mereka.

Meski ada perdebatan semacam itu, beberapa bantuan kemanusiaan terus dikirimkan ke Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban. Hal itu dilakukan untuk mencegah jutaan orang kelaparan di negara itu.

Namun, bantuan kemanusiaan berupa gandum dan bahan pokok lainnya yang sebagian besar disumbangkan oleh India kepada pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat sebelumnya, justru digunakan oleh Taliban untuk membayar sekitar 40 ribu pekerja. Menurut keterangan wakil menteri administrasi dan keuangan di Kementerian Pertanian Afghanistan, Fazel Bari Fazli, sebagaimana dikabarkan BBC (Rabu, 12/1), setiap pekerja diberi upah 10 kilogram gandum per hari untuk pekerjaan yang mereka lakukan.

Bahkan kini Taliban akan memperluas program semacam itu ke seluruh negeri.

Taliban sendiri telah menerima pengiriman 18 ton gandum dari Pakistan. Rencananya, masih ada sekitar 37 ton lagi yang akan dikirim. Ia tidak mengatakan berapa banyak gandum yang baru disumbangkan dapat digunakan untuk membayar pekerja dan berapa banyak yang akan didistribusikan sebagai bantuan kemanusiaan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya