Berita

Calon presiden Korea Selatan dari People Power Party Yoon Suk-yeol/Yonhap

Dunia

Tingkat Kelahiran Rendah, Capres Korsel Ini Janjikan Tunjungan Rp 144 Juta Untuk Orang Tua Baru

RABU, 12 JANUARI 2022 | 00:22 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Angka kelahiran adalah salah satu isu yang perlu mendapat perhatian di Korea Selatan. Karena itulah, kandidat presiden oposisi utama Yoon Suk-yeol berjanji untuk menawarkan tunjangan bulanan hingga 1 juta won, atau setara dengan sekitar Rp 12 juta, kepada orang tua yang baru memiliki anak.

Tunjungan itu akan diberikan selama satu tahun setelah kelahiran anak mereka. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan tunjakan 12 juta won selama setahun, atau setara dengan sekitar Rp 144 juta.

Yoon menekankan, tujuan dari rencana itu adalah untuk membantu mengatasi tingkat kelahiran yang rendah di negara itu.

Dalam konferensi pers tahun barunya, Yoon yang berasal dari People Power Party mengatakan bahwa program semacam itu harus membebaskan orang dari beban ekonomi memiliki anak. Karena data resmi pemerintahan Korea Selatan mencatat bahwa hanya 260 ribu bayi yang lahir dalam satu tahun di negeri ginseng.

Ia menjelaskan, Korea Selatan telah menderita tingkat kelahiran yang rendah secara kronis karena banyak anak muda memilih untuk menunda memiliki bayi, menunda menikah, atau bahkan memilih untuk tidak memiliki anak di tengah perlambatan ekonomi yang berkepanjangan dan harga perumahan yang tinggi.

Pada tahun 2020, tingkat kesuburan total atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita dalam hidupnya mencapai rekor terendah yakni 0,84.

Demi mengatasi situasi itu, Yoon juga mengatakan dia akan mendorong pembentukan kementerian baru untuk menangani masalah sosial yang berkaitan dengan anak-anak, keluarga dan penduduk secara komprehensif.

Ketika ditanya apakah kementerian baru akan menggantikan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga, yang telah dia janjikan untuk dihapuskan, Yoon menepis anggapan tersebut.

"Maksud saya, saya akan melihat masalah sosial kita dari perspektif yang lebih luas dan merespons (sesuai)," jelasnya, seperti dimuat Yonhap.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Bungkam City di Etihad, Liverpool Unggul 11 Poin dari Rival Terdekat

Senin, 24 Februari 2025 | 07:39

ADHI Laporkan Telah Gunakan Semua Dana Obligasi 2024

Senin, 24 Februari 2025 | 07:37

CDU/CSU Unggul, Friedrich Merz Calon Kanselir Jerman Selanjutnya

Senin, 24 Februari 2025 | 07:18

OJK: Perlu Upaya Sistematik dan Terkoordinasi untuk Capai Tingkat Market Share

Senin, 24 Februari 2025 | 07:00

Polisi Amankan Remaja Ugal-ugalan Bawa Senjata Tajam

Senin, 24 Februari 2025 | 06:57

20 Siswa SMP Diamankan Polisi

Senin, 24 Februari 2025 | 06:08

Dukungan untuk AHY Mengalir Deras

Senin, 24 Februari 2025 | 05:45

Balada Bayar, Bayar, Bayar

Senin, 24 Februari 2025 | 05:18

Waspada Potensi Banjir Pesisir di 17 Wilayah RI

Senin, 24 Februari 2025 | 04:41

Puncak Arus Mudik Penumpang KA Diprediksi Akhir Maret

Senin, 24 Februari 2025 | 04:30

Selengkapnya