Walikota Semarang, Hendrar Prihadi/Net
Merespons masuknya dirinya di radar survei Pilgub Jateng Charta Politika. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, tidak mau terlalu besar hati.
Pria yang karib disapa Hendi ini mengaku masih menunggu tawaran dari partai pengusungnya untuk maju di Pilkada 2024 mendatang. Sikap Hendi tetap menunggu meski ia digadang-gadang memiliki potensi besar saat maju di Pilgub DKI dan Jawa Tengah.
Hendi menyebut Pilkada masih jauh di depan mata sebab masih dua tahun lagi. Sejauh ini, ia sangat menghormati pejabat-pejabat yang masih menjabat diwilayah tersebut.
Menurutnya memperbincangkan jabatan Kepala Daerah saat masih ada yang menjabat tidaklah etis.
“Jadi, kita hormati beliau-beliau yang hari ini masih menjabat. Jangan ngomong hal-hal yang belum waktunya," kata Hendi seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng, Senin (10/1).
Dalam survei Pilgub memang nama Gibran memiliki elektabilitas tertinggi yakni dengan persentase 34,8 persen. Setelah itu disusul nama Wagub Jateng saat ini, Taj Yasin, dengan persentase 9,3 persen kemudian nama Walikota Semarang, Hendi, dengan persentase 6,9 persen.
"Kan tidak unggul, yang unggul nama-nama lain. Saya hanya tipis-tipis saja. Kalau di Jakarta, bukan posisi di atas. Kalau buat saya, jadi politisi itu nggak boleh GR,†ungkapnya.
Hendi mempersilakan masyarakat umum untuk meyampaikan pandangan terkait dengan Pilkada 2024 mendatang. Namun, lanjutnya, Hendi masih mengembang tugas untuk membenahi Kota Semarang, sekaligus masih seorang kader Partai yang harus mengikuti aturan partai.
"Saat ini saya masih ditugasi di Kota Semarang. Saya ajak teman-teman Pemerintah Kota Semarang untuk menyelesaikan persoalan di Semarang ini agar lebih baik," pungkasnya.