Berita

Pengunjuk rasa Ukraina membawa poster menentang campur tangan Rusia di Kazakhstan/Net

Dunia

Dukung Protes di Kazakhstan, Pengunjuk Rasa Ukraina: Say No To Putin!

SENIN, 10 JANUARI 2022 | 20:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sejumlah warga Ukraina turun ke jalanan di ibukota Kiev dan kota terbesar kedua di negara itu Kharkov, pada akhir pekan kemarin (Minggu, 9/1). Mereka menggelar aksi untuk menunjukkan dukungan atas gelombang protes yang tengah terjadi di Kazakhstan.

Banyak di antara pengunjuk rasa tersebut yang membawa poster bertuliskan "Say No to Putin" serta mengibarkan bendera Kazakhstan bersama dengan bendera Ukraina.

Tidak hanya itu, bendera biru dan emas Kazakhstan juga muncul di langit musim dingin di atas Kiev. Bendera itu dikibarkan dari drone dalam aksi protes yang diselenggarakan oleh Dronarium, yakni komunitas penggemar kendaraan udara tak berawak yang dikenal dengan pernyataan politiknya.


Aksi itu dilakukan karena para pengunjuk rasa di Ukraina merasa bahwa mereka memiliki kesamaan dengan pengunjuk rasa di Kazakhstan di mana mereka menolak kekerasan dan intervensi militer asing, dalam hal ini yang dimaksud adalah campur tangan Rusia di bawah pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

“Setiap negara memiliki hak untuk melindungi hak sosial ekonomi dan politik mereka melalui protes damai,” kata operator pesawat tak berawak Vitaly Shevchuk yang menerbangan bendera Kazakhstan.

“Kami mengutuk kekerasan dalam bentuk apa pun, tetapi kami juga menentang intervensi militer asing di Kazakhstan dengan kedok operasi penjaga perdamaian, yang lebih seperti tindakan hukuman dan berisiko menjadi pekerjaan," sambungnya, seperti dimuat Al Jazeera.

Gelombang protes dan kekerasan di Kazakhstan dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar dan dengan cepat menyebar ke seluruh negeri. Situasi itu menyebabkan pemerintahan mundur dan situasi massa semakin anarki. Akibat protes berujung kekerasan setidaknya 164 orang tewas, 2.000 terluka, dan hampir 6.000 ditangkap.

Tidak lama berselang, aliansi militer pimpinan Rusia pun kini telah mengembalikan kendali atas Kazakhstan kepada pemerintah.

Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi beberapa negara bekas Soviet, mengerahkan sekitar 2.500 tentara ke Kazakhstan untuk membantu memadamkan protes, termasuk pasukan terjun payung Rusia yang menjaga fasilitas vital dan infrastruktur sosial.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya