Berita

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam wawancara dengan surat kabar Le Parisien mengundang kritik/Net

Dunia

Dorong Vaksinasi dengan Kata-kata "Vulgar", Presiden Prancis Kebanjiran Kritik

KAMIS, 06 JANUARI 2022 | 01:29 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Vaksinasi merupakan isu yang krusial di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai. Setiap pemimpin negara memiliki cara masing-masing dalam mendorong vaksinasi Covid-19 bagi masyarakatnya. Begitupun dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Awal pekan ini ia mengumumkan rencana kebijakan untuk menerbitkan kartu vaksin dengan tujuan untuk membuat marah orang-orang yang enggan divaksinasi agar mereka segera mendapatkan vaksin.

Namun sikapnya tersebut mengundang kritik. Macron dituduh menggunakan bahasa vulgar yang memecah belah karena menggunakan istilah slang untuk mengatakan bahwa ia ingin mempersulit hidup orang yang tidak divaksinasi.

"Saya benar-benar ingin membuat mereka kesal (piss them off), dan kami akan terus melakukan ini, sampai akhir," kata Macron dalam wawancara dengan surat kabar Le Parisien awal pekan ini.

Macron juga menggunakan istilah vulgar "emmerder" untuk mengatakan bagaimana dia ingin membangkitkan mereka yang tidak divaksinasi.

Dalam wawancara tersebut, Macron mengatakan bahwa ia tidak akan memvaksinasi secara paksa, namun ia berharap dapat mendorong orang untuk mendapatkan vaksin dengan membatasi sebanyak mungkin akses mereka ke aktivitas dalam kehidupan sosial.

"Saya tidak akan mengirim (orang yang tidak divaksinasi) ke penjara," katanya.

“Maka dari itu, perlu kami sampaikan kepada mereka, mulai 15 Januari, kalian tidak bisa lagi pergi ke restoran. Kalian tidak akan bisa lagi pergi untuk minum kopi, kalian tidak akan bisa lagi pergi ke teater ataupun bioskop," jelasnya, seperti dikabarkan ulang CNN.

Kata-kata itu dinilai tidak patut diucapkan oleh seorang presiden. Penilaian tersebut datang dari politisi senior serta penentang Macron yang akan bersaing memperebutkan kursi presiden tiga bulan mendatang.

Kandidat Partai Republik Valérie Pécresse mengatakan dia marah karena Macron menuduh orang yang tidak divaksinasi bukan warga negara.

"Anda harus menerima mereka apa adanya, pimpin mereka, satukan mereka dan jangan menghina mereka," ujarnya.

Kritik senada juga dilontarkan oleh kandidat presiden sayap kanan Marine Le Pen.

"Seorang presiden seharusnya tidak mengatakan bahwa, Emmanuel Macron tidak layak untuk jabatannya," tulisnya di Twitter.

Sementara itu, politisi kiri Jean-Luc Mélenchon menggambarkan pernyataan itu sebagai pengakuan yang menakjubkan.

"Jelas, izin vaksinasi adalah hukuman kolektif terhadap kebebasan individu," ujarnya.

Di sisi lain, anggota parlemen Prancis menghentikan debat tentang undang-undang yang melarang orang yang tidak divaksinasi dari sebagian besar kehidupan publik.

Sesi di Majelis Nasional terhenti untuk malam kedua yang berlangsung pada hari Selasa (4/1) ketika delegasi oposisi mengkritik tentang bahasa Macron tersebut.

Bukan hanya itu, pernyataan Macron juga membuat marah para penentang vaksin.

Meski begitu, undang-undang itu sendiri diperkirakan akan disetujui dalam pemungutan suara minggu ini.

Isu mengenai vaksinasi Covid-19 wajib banyak diperkenalkan di beberapa negara Eropa. Salah satu negara yang unggul dengan aturan ini adalah Austria.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya