Berita

Sebuah kapal berbendera Uni Emirat Arab disita oleh kelompok Houthi Yaman di Laut Merah/Reuters

Dunia

Houthi Sita Kapal Berbendera UEA di Laut Merah, Koalisi Pimpinan Arab Saudi Geram

SELASA, 04 JANUARI 2022 | 00:20 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebuah kapal berbendera Uni Emirat Arab (UEA) dikabaran telah disita oleh kelompok Houthi di Yaman pada awal pekan ini (Senin, 3/1). Hal itu dikonfirmasi oleh pihak Houthi melalui sebuah pernyataan di Twitter.

Dijelaskan dalam pernyataan itu bahwa kapal yang kemudian diketahui bernama Rwabee itu disita di Laut Merah. Houthi mengklaim bahwa kapal itu membawa persediaan militer. Namun di sisi lain, koalisi pimpinan Arab Saudi, di mana UEA ikut ambil bagian di dalamnya, menyebut bahwa tindakan itu adalah pembajakan.

"(Kapal) memasuki perairan Yaman tanpa izin di lepas pantai Hodeidah dan melakukan tindakan permusuhan", kata juru bicara militer Houthi Yahia Saree di Twitter.


Perebutan Rwabee menandai serangan terbaru di Laut Merah yang merupakan rute penting untuk perdagangan internasional dan pengiriman bahan energi.

Informasi awal soal penyitaan Rwabee datang dari Operasi Perdagangan Maritim Inggris Raya militer Inggris, yang hanya mengatakan bahwa telah terjadi serangan menargetkan kapal yang tidak disebutkan namanya sekitar tengah malam.

Koordinat yang ditawarkannya sesuai dengan kapal pendarat berbendera Emirati Rwabee, yang tidak memberikan perbarlokasinya melalui data pelacakan satelit selama berjam-jam.

Selang beberapa jam kemudian, sebuah pernyataan dari koalisi pimpinan Arab Saudi mengakui serangan itu, dengan mengatakan bahwa Houthi telah melakukan tindakan pembajakan bersenjata.

Pihak koalisi menegaskan bahwa kapal itu membawa peralatan medis dari rumah sakit lapangan Arab Saudi yang dibongkar di pulau Socotra.

“Milisi Houthi harus segera melepaskan kapal, jika tidak pasukan koalisi akan mengambil semua tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk menangani pelanggaran ini, termasuk penggunaan kekuatan,” kata pimpinan koalisi Brigadir Jenderal Turki al-Malki dalam sebuah pernyataan, seperti dikabarkan Al Jazeera.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya