Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Presiden Muslim, Jokowi Harus Tiru Vladimir Putin yang Bela Rasulullah

MINGGU, 26 DESEMBER 2021 | 15:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rezim Joko Widodo disarankan untuk berkaca di kaca yang bening atas sikap dan pernyataan dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang memberikan pembelaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Putin bahkan menekankan bahwa menghina Muhammad SAW bukanlah kebebasan berbicara.

Demikian disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin yang heran dengan perbedaan sikap rezim Jokowi dengan Putih terhadap pelaku penistaan agama dan menghina Nabi Muhammad SAW.

"Apa yang disampaikan Putin benar-benar sangat waras dan sehat lahir batin yang secara tidak langsung Putin menjalankan salah satu ajaran Islam yaitu haram menghina agama apapun, bahkan Rasulullah melindungi kafir zimi yaitu kafir yang sangat menghormati Islam," ujar Novel kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/12).

Dengan begitu kata Novel, Indonesia harus berkaca, khususnya rezim ini yang presidennya beragama Islam, bahkan Wakil Presidennya, Maruf Amin bergelar kiyai.

"Dan sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa juga termaktub dalam UUD 45 Pasal 29 dan juga terdapat dalam Pembukaan UUD 45 juga Pasal 156a KUHP juga UU PNPS 1/1965 yang jelas harga mati tidak ada tempat bagi penistaan agama apapun," kata Novel.

Dalam pandangan Novel, kondisi rezim saat ini yang terjadi justru Pancasila mau diganti oleh PDI Perjuangan dengan Eka Sila yang sudah membuang unsur Ketuhanan.

Dikatakan Novel, PDIP merupakan partainya rezim pemerintahan Jokowi. Ia menduga, rezim Jokowi seperti memberikan tempat bagi mereka para penista agama dan komunisme gaya baru

"Puncaknya RUU HIP sampai mau disahkan dan peranan BPIP juga menyerang agama serta juga rezim ini mengkriminalisasikan dan menteroriskan ulama dan aktivis Islam serta membantai 6 laskar dan membubarkan FPI," pungkas Novel.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya