Berita

Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq/Net

Politik

Kecam Randy Bagus, Dewan Syura PKB Dukung Polri Usut Tuntas Kasus Novi

SENIN, 06 DESEMBER 2021 | 17:54 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tagar #SAVENOVIAWIDYASARI menjadi trending topic di twitter dalam beberapa hari terakhir setelah beredar kabar Novia Widyasari Rahayu (23), seorang mahasiswa di Malang, Jawa Timur, yang nekat bunuh diri lantaran dipaksa melakukan aborsi oleh kekasihnya, seorang oknum Polisi Pasuruan bernama Randy Bagus Hari Sasongko (21).

Novi disebut-sebut depresi berat karena diperkosa Randy dengan memberi pil tidur. Tekanan itu yang menjadi penyebab Novia Widyasari mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun di atas pusara ayahnya.

Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq, mengecam keras aksi bejat Randy dan meminta aparat negara untuk menuntut pelaku dengan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Randy dia nilai tidak mencerminkan sosok polisi yang Presisi sesuai dengan harapan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Oknum ini, kata Maman, bukan hanya memalukan institusi kepolisian tetapi juga menggores luka terhadap perempuan kebanyakan dan publik masyarakat Indonesia.

"Kabar ini menjadi bencana bagi kita di tengah upaya-upaya besar kita dalam melindungi perempuan dari kekerasan seksual," ujar kepada wartawan pada Senin (6/12).

Maman mengecam keras tindakan keji Randy dan orang-orang yang berusaha melindungi pelaku dari tanggung jawab hukum.

"Melindungi pelaku kejahatan bengis itu sama halnya dengan merestui tindakan kejahatan kepada perempuan," imbuhnya.

Saat ini, Randy telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus aborsi, dan sudah ditahan di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, serta diberhentikan dengan tidak hormat dari kepolisian.

Kiai Maman yang juga Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itupun mengapresiasi gerak cepat Polri, khususnya Polda Jawa Timur yang cepat membongkar kasus ini serta transparan mengungkap ke publik.

Meski begitu, politisi PKB itu meminta publik untuk tetap mengawal proses hukum terhadap tersangka sampai pelaku mendapat hukuman yang setimpal sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya