Berita

Silaturahmi Dzuriah Laskar Hizbullah/Ist

Politik

Desak Pemerintah Ganti Hari Santri Nasional, Ini Alasan Dzuriah Laskar Hizbullah

KAMIS, 18 NOVEMBER 2021 | 01:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dzuriah Laskar Hizbullah mendesak pemerintah untuk mengganti Hari Santri Nasional sebagai terbitnya Resolusi Jihad menjadi Hari Resolusi Jihad.

Hal ini disampaikan Koordinator Dzuriah Laskar Hizbullah, Yusuf Husni Syakir, melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (17/11).

"Kami sebagai bagian dari Dzuriah Laskar Hizbullah dan Sabilillah mengusulkan kepada pemerintah agar dapat mengganti Hari Santri sebagai hari terbitnya Resolusi Jihad," kata Yusuf.

Yusuf beralasan, Resolusi Jihad merupakan fakta sejarah yang tidak dapat diulang kembali. Karena itu pemerintah diminta untuk mencarikan solusi hari yang pas untuk peringatan hari terbitnya Resolusi Jihad. Tapi yang jelas bukan Hari Santri.

Pengertian Santri, lanjut Yusuf, adalah anak dan atau pemuda Islam yang belajar agama Islam di Pondok Pesantren dan atau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, santri adalah seseorang yang berusaha mendalami ilmu agama Islam secara sungguh-sungguh. Sehingga masyarakat menyebutnya santri itu karena belajar di pesantren.

"Sejarah mencatat tidak semua santri ikut angkat senjata kecuali santri yang mendaftarkan dirinya sebagai Laskar Hizbullah dan atau diperintahkan oleh kiainya untuk bergabung ke Laskar Hizbullah, karena dipandang santri tersebut mempunyai keunggulan kanuragan untuk berperang," jelasnya.

Fakta sejarah juga menyebutkan, selain Laskar Hizbullah juga ada Laskar Sabilillah yang anggotanya dari para kiai khos yang karomah dan mempunyai keahlian di bidang kanuragan, sehingga harus mendapatkan penghormatan yang lebih dari seorang santri karena maqomnya memang beda.

"Karena itu usulan Dzuriah Laskar Hizbullah dan Sabilillah mengganti Hari Santri dimaksudkan agar para generasi selanjutnya paham fakta sejarah yang sebenarnya, selain untuk menanamkan rasa nasionalisme kepada pewaris bangsa," demikian Yusuf.

Pemerintah sebelumya telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Padahal pada hari tersebut adalah hari di mana Resolusi Jihad terbit.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya