Berita

Direktur riset Indonesian Presidential Studies Arman Salam/RMOL

Politik

Berani Pecat Kader Pendukung Ganjar Sama Saja Arahkan PDIP Masuk Jurang

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 14:54 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak boleh abai terhadap kadernya yang populer dan berpotensi menjadi calon preseiden. Alasannya, jika PDI Perjuangan abai, maka konsekuensinya partai berlambang kepala banteng moncong putih itu akan ditinggal oleh rakyat.

Demikian disampaikan Direktur riset Indonesian Presidential Studies Arman Salam saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin siang (27/9).

Menurut Arman, dalam berbagai literatur survei, sosok Ganjar Pranowo yang paling moncer setelah Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, Arman menganalisa jika benar nantinya Ganjar dan pendukungnya dipecat, maka PDIP siap-siap akan masuk jurang kemerosotan elektabilitas partai.


"Memecat kader terbaik maupun kader pendukung Ganjar adalah langkah politik yang salah besar jika dilakukan, sama saja mengarahkan kemudi kepada jurang dimana popularitas PDIP akan turun drastis dan publikpun menjadi sumir terhadap partai tersebut," demikian kata Arman.

Apalagi, ditambahkan Arman, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai saat ini masih rendah. Dengan data seperti itu, sosok seperti Ganjar akan membantu PDIP popularitas dan elektabiltasnya akan meningkat.

"Dari data tersebut suka tidak suka peran figur yang populer adalah aspirin bagi lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap partai dan kinerjanya menyangkut kepentingan publik," pungkasnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memngancam akan memecat kader PDIP yang secara terbuka berani mendukung Ganjar Pranowo sebeum ada keputusan dari partai.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya