Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri/Net
Kritikan keras dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) sekaligus Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster terkait penanganan Covid-19, menuai spekulasi politik.
Pasalnya, I Wayan Koster merupakan kader PDI Perjuangan yang adalah loyalis Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Beberapa waktu lalu Megawati pernah menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memintanya untuk memimpin langsung penanganan Covid-19.
Menurut Direktur Eksekutif Voxpoll Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, sikap Luhut tersebut bisa ditafsir sebagai "perang urat syaraf" dengan PDI Perjuangan.
"Sudah mulai perang urat syaraf antara PDIP dan Luhut nampaknya," kata Pangi.
Pani melihat, terkait sikap politik PDIP yang belakangan mulai melakukan kritik terhadap pemerintahan Jokowi adalah hal wajar.
Sebab, selama ini PDIP merasa kehilangan panggung lantaran semua kebijakan strategis penanganan pandemi Covid-19 berada dibawah dominasi Luhut.
"Karena boleh jadi tokoh PDIP selama ini kehilangan panggung, karena dominannya Luhut dalam penanganan Covid-19, wajar kemudian PDIP minta Jokowi mengambil komando," pungkasnya.
Gubernur Bali, I Wayan Koster kena semprot Koordinator PPKM Darurat Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan saat mengunjungi lokasi isolasi terpusat di Buleleng, Bali Utara, Kamis siang (12/8).
Luhut menegur Koster lantaran mendapati laporan dari anak buahnya bahwa ada sejumlah puskesmas yang "bermain" dengan pasien Covid-19. Mendapati laporan itu, Luhut langsung berang dan memarahi Gubernur Koster.
"Sama tadi itu puskesmas, puskesmas Dinkesnya 'bermain' lho itu,†kata Luhut saat berbincang dengan Gubernur Koster didampingi Mendagri Tito Karnavian dan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"Saya enggak mau dengar, nyatanya enggak siap. Saya dapat laporan dari anak buah saya yang sudah datang kemari tiga hari, laporannya sama seperti ini,†imbuhnya menegaskan.