Berita

Pamflet Jokowi End Game yang tersebar di media sosial/Net

Politik

Soal "Jokowi End Game", Pemerintah Jangan Parno dan Tak Perlu Berlebihan

SABTU, 31 JULI 2021 | 23:29 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Soal ramainya "Jokowi End Game", sejumlah tokoh, aktivis dan akademisi menilai pemerintah tidak perlu takut kritik dan takut demonstrasi karena menyampaikan pendapat adalah legal selama dilakukan sesuai aturan hukum.

Demikian secara garis besar yang disampaikan oleh narasumber dalam webinar Narasi Institute 'Dibalik Aksi Jokowi End Game: Gagal atau Prank? yang diselenggarakan Narasi Institute, Sabtu (31/7).

Hadir beberapa pembicara antara lain Pakar Kebijakan Publik dan Fadhil Hasan, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, politisi PSI Faldo Maldini, mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, mantan juru bicara Gus Dur, Adhie Massardi, mantan Wagub Jabar Deddy Mizwar, mantan Menkeu era Presiden Soeharto Fuad Bawazier, dan aktivis senior Burzah Zarnudi

Fadhil Hasan, Ekonom Senior mengatakan bahwa Aksi 24 Juli 2021 "Jokowi end game" ramai di media sosial tapi nihil di lapangan. Seharusnya disikapi biasa saja, Ironisnya para elite malah menarasikan saling tuding soal siapa dalang di balik aksi yang tidak terjadi itu.

"Aksi Jokowi End Game ramai di medsos namun ternyata nol di lapangan, seharusnya tidak perlu direspon berlebihan oleh elit. Ternyata narasi elit malah menarasikan hal yang tidak substansi siapa dalangnya, kita harus fokus kendalikan Covid19" Ujar  Fadhil Hasan.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi, berpendapat bahwa Demonstrasi adalah legal. Pasalnya, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi ketika akan berdemonstrasi, termasuk harus memberitahukannya kepada polisi.

Adhie menceritakan bahwa dirinya kerap merancang aksi demonstrasi yang jelas-jelas dilindungi undang-undang, salah satunya terkait demo melawan korupsi.

"Saya terheran-heran dengan sikap pemerintah yang terlihat sibuk mengurusi demo. Padahal, ada hal lain yang lebih penting untuk diseriusi pemerintah. Why Pak Mahfud (Menko Polhukam) Cs enggak nyari dalang korupsi Jiwasraya, Asabri, Bansos Covid-19 dan Goodiebag Sritek Solo yang jelas-jelas Ilegal?" kritik Adhie Massardi.

Kemudian menurut Muhammad Said Diddu, desain aksi Jokowi End Game ini amatiran dan bodoh, sehingga patut dicurigai aksi tersebut didalangi oleh orang suruhan dalam pemerintahan agar menciptakan aborsi gerakan berikutnya dan insinuasi kepada para kritikus yang terlibat didalamnya.

"Harus diakui, penanganan PPKM darurat seperti saat ini banyak melahirkan kekecawaan publik, sehingga patut dicurangi Aksi Jokowi End Game tersebut didalangi oleh suruhan dalam agar dapat mengabsorsi kekecewaan publik dan insinuasi terhadap tokoh yang kritik penanganan Covid-19 saat ini." ujarnya.

Said Didu ingatkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan kelas menengah dan kelas bawah makin menderita dan penderitaan mereka dinikmati oleh kelas super atas.

Muhammad Qodari, Penasehat Relawan Jokowi-Prabowo ini menyatakan bahwa Aksi Jokowi End Game adalah aksi dunia maya yang tidak sampai di alam nyata sehingga tidak perlu disikapi dengan berlebihan seperti itu seperti menyebutkan dalang tujuh orang.

"Karena Pak Mahfud MD aktif di dunia maya makanya beliau merasa aksi Jokowi End Game terkesan besar padahal jika dilihat lebih dalam gerakan dunia maya ini sulit terjadi di lapangan karena syarat-syarat terjadinya sebuah gerakan tidak terpenuhi," Ujar Qodari.



Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya