Berita

Pakar komunikasi Emrus Sihombing/Net

Politik

Punya Dukungan Kuat Di Masyarakat, Jokowi Bagus Ganti Luhut Dengan Orang PDIP Untuk Tangani Covid-19

SABTU, 24 JULI 2021 | 20:36 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Komandan dalam penerapan kebijakan penanganan Covid-19 diharap sejumlah pihak tidak lagi diemban Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Pakar komunikasi Emrus Sihombing menyarankan Presiden Joko Widodo mengevaluasi struktur pejabat dalam kebijakan penangan pandemi Covid-19 jelang rencana pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 26 Juli nanti.

Menurutnya, struktur itu bisa mengkombinasikan menteri dari pendukung sekaligus pemuncak Pemilu 2019, yakni PDI Perjuangan dan Partai Golkar.


"Kan pemenang kursi di DPR dan pendukung utama Joko Widodo kan PDIP dan Golkar," ujar Emrus dalam perbincangan bersama Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (24/7).

Emrus memaparkan alasannya mendorong PDIP masuk dalam struktur utama kebijakan penangan Covid-19. Di mana salah satunya karena partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu dalam posisi sebagai pemenang Pemilu 2019.

"Kenapa saya tawarkan PDIP? Karena dia mengakar sebagai pemenang Pemilu legislatif dan eksekutif, dukungan riilnya kuat di masyarakat," terangnya.

Alasan lainnya, disebutkan Emrus, karena ada dua tokoh dari partai politik yang selama ini menjadi sentral penanganan Covid-19 dari partai yang sama.

Yakni, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, dan Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, yang keduanya berasal dari Golkar.

Saat ditanya mengenai orang yang pantas diganti dengan tokoh dari PDIP, Emrus menyarankan Luhut.

Sarannya ini, menurut dia, sejalan dengan pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali yang dinilai gagal oleh masyarakat dan banyak kalangan dalam hal menekan laju penularan Covid-19.

"Artinya Luhut Pandjaitan dari Golkar itu diganti dari PDIP," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya