Berita

Pakistan dan India berselisih atas kasus penculikan dutabesar Afghanistan, Silsila Alikhil/Net

Dunia

Berselisih Soal Penculikan Putri Dubes Afghanistan, Pakistan: India Tak Punya Locus Standi

JUMAT, 23 JULI 2021 | 17:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kasus penculikan putri Dutabesar Afghanistan untuk Pakistan, Silsila Alikhil, memicu pertengkaran antara Islamabad dan New Delhi.

Silsila dilaporkan telah diculik selama beberapa jam pada 16 Juli ketika dalam perjalanan pulang dengan kendaraan sewaan di Islamabad. Kementerian Luar Negeri Afghanistan menyebut ia telah disiksa dan diserang selama penculikan.

Setelah laporan tersebut, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan memerintahkan aparat untuk menjadikan kasus tersebut sebagai prioritas utama dalam penyelidikan.

Namun baru-baru ini, Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed meragukan laporan penculikan tersebut. Ia mengatakan tidak ada penculikan terhadap Silsila.

Ia mengklaim pihaknya telah memeriksa lebih dari 700 jam rekaman CCTV dan menggeledah 200 taksi selama penyelidikan.

India kemudian merespons dengan mengecam klaim tersebut. Jurubicara MEA Arindam Bagchihad mengutuk penculikan terhadap Silsila. Ia juga mengecam penolakan Pakistan terhadap penculikan, di mana Silsila sudah menjadi korban.

“Ini tentu saja insiden yang mengejutkan. Ini melibatkan dua negara lain yaitu Afghanistan dan Pakistan, dan biasanya kami tidak akan mengomentarinya. Namun, karena menteri dalam negeri Pakistan telah menyeret India ke dalamnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa bahkan menurut standar mereka, penolakan Pakistan terhadap akun korban sudah mencapai titik terendah baru," ujarnya.

Setelah itu, pada Kamis (22/7), Kementerian Luar Negeri Pakistan memberikan tanggapan/

"Kami mengecam pernyataan yang tidak beralasan dan tidak berdasar oleh jurubicara MEA India tentang insiden baru-baru ini yang melibatkan putri Dubes Afghanistan untuk Pakistan. India tidak memiliki locus standi (kedudukan hukum), apa pun, tentang masalah ini," tegas kementerian, seperti dikutip Republic World.

Islamabad juga mengkritik New Delhi atas dugaan perannya dalam menyebarkan "propaganda anti-Pakistan" secara global.

"Bahkan baru-baru ini, mesin propaganda India aktif melawan Pakistan dalam menyebarkan foto-foto palsu putri dutabesar," kata kementerian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya